JAKARTA, SUARAPANCASILA,ID – Barito Pacific, menjadi konglomerat dengan penambahan kekayaan bersih terbanyak di dunia, berdasarkan The Real Time Billionaires List dari Forbes, yang diakses pada Senin sore (14/7/2025)
Kekayaan bersih Prajogo Pangestu bertambah sebesar US$ 4,6 miliar atau setara Rp 74,9 triliun – meningkat 16,6%. Peningkatan nilai kekayaan itu mengungguli para konglomerat dunia yang lain. Salah satunya Gautam Adani, founder dan chairman Adani Group.
Kekayaan bersih Gautam Adani bertambah US$ 570 juta. Selain Gautam Adani, konglomerat Zhong Shanshan – chairman Nongfu Spring – juga mencetak peningkatan kekayaan yang cukup signifikan sebesar US$ 993 juta.
Kemudian, Zhong Huijuan – chairman dan CEO Hansoh Pharmaceutical Group – dengan penambahan kekayaan senilai US$ 601 juta. Berikutnya, Tadashi Yanai & keluarga – pengelola Fast Retailing yang merupakan induk dari Uniqlo – dengan peningkatan kekayaan sebesar US$ 535 juta.
Alhasil, Prajogo Pangestu menjadi top winner di antara para konglomerat dunia. Adapun total kekayaan bersih mantan sopir angkot jurusan Singkawang-Pontianak itu kini mencapai US$ 32,4 miliar atau setara Rp 526,9 triliun.
Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya nomor 1 di Indonesia. Nomor 2 adalah Low Tuck Kwong – pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN) – dengan kekayaan sebesar US$ 27 miliar. Nomor 3 yaitu R Budi Hartono – pengendali Grup Djarum – dengan kekayaan senilai US$ 21,7 miliar.
Lonjakan kekayaan Prajogo Pangestu seiring dengan lompatan harga saham perusahaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terlebih, ada emiten Prajogo Pangestu yang baru masuk bursa dan terus naik hingga membentur batas auto reject atas (ARA) berkali-kali, yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA
Pada penutupan perdagangan Senin (14/7/2025), harga saham CDIA melesat 25% ke level Rp 500. CDIA telah melonjak 163,1% dari harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Selain CDIA, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) juga loncat 24,7% menjadi Rp 3.980. Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) terkerek 17,1% menjadi Rp 16.875. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terangkat 19,6% menjadi Rp 7.300.
Tak ketinggalan, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) terdongkrak 16,6% menjadi Rp 2.100.
Sebelumnya, MSCI mengumumkan bahwa saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO) tidak akan lagi dikenakan perlakuan khusus (exceptional treatment) dan akan dievaluasi sesuai dengan metodologi yang berlaku – termasuk perubahannya – untuk review indeks Agustus 2025 dan seterusnya.
Keputusan MSCI terkait BREN, CUAN, dan PTRO tersebut menyusul pembatalan wacana penerapan mekanisme ‘UMA dan/atau Papan Pemantauan Khusus (FCA) dalam 12 bulan terakhir’ sebagai kriteria review MSCI.
Wacana itu batal setelah MSCI menerima masukan dari para pelaku pasar, yang menilai mekanisme tersebut terlalu ketat. “Para pelaku pasar juga memberi masukan agar penerapan peraturan terkait papan pemantauan khusus harus konsisten dengan pasar saham lain, seperti pasar saham Taiwan,” tulis Stockbit Sekuritas dalam catatannya.
Pewarta ; Doni Kurniawan
Editor ; Denny W
Sumber ; Investor.id.