KOTA BANJAR (JABAR), SUARAPANCASILA.ID – Permasalahan internal yang terjadi di tubuh kepengurusan karang taruna tingkat kota hingga saat ini belum terlihat adanya tanda tanda berakhir, justru tanggapan dari Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Kota Banjar Agus Sumitra yang mendapat mandat dari ketua Karang Taruna Provinsi untuk menyelesaikan tersebut di desak oleh ketiga Ketua pengurus Kecamatan untuk segera ambil tindakan dan menyelesaikan nya.
Ketua karang Tarun kecamatan Langensari Ahmad Nursodik yang juga merupakan bendahara di kepengurusan tingkat kota, meminta untuk secepatnya MPKT ambil langkah tegas dalam membereskan semua permasalahan sebelum semuanya berlalu larut. Dan jika tidak segera ada keputusan di khawatirkan akan ada perpecahan di dalam tubuh kepengurusan, termasuk untuk menyelamatkan masa depan karang taruna kota Banjar sebelum semuanya tambah parah.
“Seperti yang sampaikan oleh MPKT bahwa semua berawal dari Kurang nya kordinasi serta komunikasi, termasuk program kerja yang tidak berjalan termasuk transparansi keuangan seperti yang di ungkapkan oleh MPKT, “Tegas Ahmad Nur Sodik atau yang bisa di sapa Wak haji, Jumat 14 Februari 2025.
Kurang cepat tanggap dan buruk nya komunikasi serta kordinasi yang menjadi akar dari semua permasalahan hinggal melajar ke kepengurusan Desa/kelurahan yang mulai mempertanyakan kredibilitas ketua Kota Banjar yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dan mengabaikan tugas dan dan tanggung jawab sebagai seorang ketua karang Taruna setingkat Kota Banjar.
“Maunya seperti apa sih?terus mau di bawa kemana arah karang taruna Kota Banjar ini, “ucap nya lagi.
Dede Hasanudin Ketua karang Taruna Kecamatan Banjar berharap apa yang sedang mereka perjuangkan bisa secepatnya terealisasi, namun di samping itu tentunya ia beserta seluruh jajaran kepengurusan kepada meminta agar MPKT sekaligus pegurus karang Taruna Provinsi Agus Sumitra dan Budi hendro termasuk Ari yang mewakili agar bisa segera mengambil langkah bahkan bila perlu segera mengcarateker kepemimpinan Deni Herdiandi agar Temu Karya Luar Biasa bisa.
“MPKT harus segera mengambil sikap dan iuga langkah yang tegas serta kejelasan, karena buat kami sudah tidak lagi ada kepercayaan terhadap kepemimpinan ketua yang mana disini kami lihat banyak kepentingan dan Organisasi Karang Taruna Jagan di jadikan alat atau kepentingan pribadi, “ujar Dede Hasanudin, saat melaksanakan kunjungan ke Desa/kelurahan di wilayah kecamatan Banjar.
Yang menjadi dasar alasan meminta proses itu disegerakan dikarenakan karena Kepengurusan Karang Taruna Kota yang notabene motor penggerak dalam menjalkan program kerja Karang Taruna tingkat Kota, saat ini sudah merasakan tidak adanya kordinasi dan minimnya komunikasi selama di pimpin oleh Deni Herdiandi, dengan para ketua karta kecamatan yang merangkap menjadi di kepengurusan tingkat kota.
“Saya Ketua karta kecamatan Banjar yang merangkap di Divisi Sosial, pemasaran komunikasi, kampanye program Karang Taruna Kota Banjar, sudah sangat kecewa,”jelas nya.
Hal senada juga dismpaikan oleh Yadi Kurniadi ketua karang taruna kecamatan purwaharja yang saat ini merangkap Wakil Ketua II karta Kota banjar terkait apa yg disampaikan oleh MPKT mengenai hibah atau bantuan dari Karang Taruna tingkat Provinsi kepada Karang Taruna tingkat Kota Banjar, tidak pernah mengetahui, kapan dan berapa besaran nya, termasuk peruntukan.
“Aneh selama ini kami tidak pernah mengetahui adanya bantuan, apalagi besaran dan kapan turun nya termasuk peruntukan nya. kami tdk mengetahui karena memang kami sampai saat ini kami tidak diberi tahu dan diajak berkordinasi untuk hal itu, apakah ini namanya organisasi, terus untuk apa kebedaan kami di kepengurusan,”ujar Yadi Kurniadi.
Dede Hasanudin menambahkan Kenapa ketiga ketua kecamatan menutut dan melayangkan surat pernyataan sikap mosi tidak percaya, karena para pengurus ketiga ketua kecamatan yang juga merupakan pengurus di tingkat kota yang saat ini di pimpin oleh Deni Herdiandi sudah tidak lagi percaya atas kepemimpinan Deni Hersiandi yang di anggap sudah mencederai kepercayaan mereka.
“Saya yakin pengurus karang tarun provinsi yang lebih paham dan mengetahui, karena secara logika kalau memang benar bantuan atau hibah, atau apalah namanya terserah, benar benar ada mereka pasti tahu, tidak mungkin mereka tidak tahu, atau bisa juga pura pura tidak tahu, kalian telah melukai hati kami, “tegas Dede Hasanudin menbahkan
Di tempat yang berbeda terkait Kisruh yang terjadi di tingkat kota dan hingga saat ini belum juga ada titik terang penyelesaian. MPKT tingkat kecamatan Pataruman Enung Nugraha yang di dampingi oleh Sekertaris Karng Taruna kecamatan Pataruman justru menyoroti dan menyayangkan sikap Ketua karang taruna Kecamatan Patruman Atep Koswara yang hingga saat ini tidak berani mengambil sikap terkait Kisruh yang saat ini terjadi di kepengurusan tingkat kota yang jelas akan berdampak kepada tingkat kecamatan.
“Saya selaku MPKT kecamatan Pataruman yang mewakili dari pada para ketua Desa/kelurahan sangat menyayangkan ketua Kecamatan Pataruman yang tak berani ambil sikap, sehingga arah nya pun tidak jelas, kami khawatir kisruh tingkat kota saat ini akan berdampak ke tingkat kecamatan, “ucap Enung Nugraha.
Enung mengharapakan ada langkah langkah yang tegas dari ketua Kecamatan Pataruman, dan jangan sampai kisruh yang terjadi di tingkat kota akan menjalar ke tingkat kecamatan karena tidak ada nya pernyataan sikap yang jelas dari ketua karang Taruna kecamatan Pataruman.