SUBULUSSALAM (ACEH), SUARAPANCASILA.ID – Warga Kota Subuluussalam yang berdekatan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) masih belum memberanikan diri, menabur Binih Jagung.
Mengingat kondisi intisitas curah hujan yang belum menentu, membuat para petani merasa was-was dalam bercocok tanam. Di kawatirkan air sungai naik, membuat ratusan hektar ladang tani teredam menjadi rusak. Kamis, (28/11/24).
“Mariadi” menjelaskan debagai petani muda holtikultura dalam bulan 10 sampai bulan 12 Desember, perkiraan cuaca belum bisa tentukan. Terkecuali lokasinya tempat bercocok tanam bisa katagori lumayan tinggi, dari pada lokasi tempat bercocok jagung yang lokasinya termasuk dataran rendah dab rawan terhadap ancaman banjir. Ujarnya “.
Sembari dia menjelaskan. biasa para petani jagung melakukan penanaman benih jagung di awal bulan tahun baru. Di karnakan pada sebelum-sebelumnya cuaca lumayan membaik diawal bulan tahun ini . Para petani tidak lagi meragukan kembali lagi dalam menanam benih jagung.
Dalam menebar benih jagung, daerah wilayah Kota Subulussalam yang potensi menanam jagung berada Kecamatan Sultan Daulat dan Kecamatan Rundeng, hampir setiap tahun dalam bercocok Tanam gagal panen. melainkan Penen jagung berkisar setahun dapat 2 kali jarang melakukan panen setahun 3 kali dalam setahun di karna wilayah yang terkena dampak banjir.
Subulussalam dan Aceh Singkil Melainkan daerah yang memiliki sungai terpanjang di Aceh yang sulit diprediksi cuaca curah hujan yang tidak menentukan membuat air naik dari sungai Alas ke sungai Souraya membuat para petani harus berekstra hati-hati dalam bertani kata Maria Pungkasnya”.
Penulis Junaidi capah










