Polisi Dalami Izin Usaha Pemilik yang Buang Ribuan Ayam Mati ke Sungai

MUSI RAWAS, SUARAPANCASILA.ID – Polisi akan mendalami izin usaha ternak milik BA, terkait ribuan ayam boiler miliknya yang mati dibuang dengan sengaja di anak Sungai Musi, tepatnya Sungai Kepayang, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (Mura).

Hal ini sebagaimana yang disampaikan langsung oleh Kapolres Mura kepada Suarapancasila.id, Sabtu (31/3/2024). Hal ini dilakukan juga memastikan apakah usaha tersebut resmi terdaftar, atau ilegal.

“Kita juga akan mengecek dokumen dan perizinan yang dimiliki oleh pelaku usaha dan pihak pelaku usaha peternakan,” katanya

Bacaan Lainnya

Selain itu dirinya menambahkan bahwa pemilik Pemilik usaha ayam tersebut telah dipanggil dan diperiksa intensif.

Pemilik peternakan berinisial BA dan 4 orang karyawannya dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan intensif di Unit Pidsus Satreskrim Polres Mura.

“Iya akan diperiksa sebanyak 5 orang, terdiri dari pemilik dan karyawannya,” kata Andi.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, polisi terus mengusut adanya ribuan bangkai ayam broiler yang mengapung di Sungai Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan dalam kondisi membusuk. Setelah didalami, bangkai ayam itu dibuang oleh pemiliknya karena listrik di daerah tersebut padam.

Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi menjelaskan olah TKP lanjutan telah dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Peternakan Mura, atas penemuan bangkai ayam yang dibuang pemiliknya berinisial BA, di aliran anak Sungai Musi, pada Jumat (29/3/2024).

Dari hasil oleh TKP tersebut, tim juga mengambil keterangan sementara pemilik ternak. Dan terungkap bahwa penyebab awal kematian ribuan ayam itu dikarenakan listrik di lokasi peternakan padam dan genset rusak.

“Sehingga menyebabkan blower udara di peternakan tidak berfungsi, sirkulasi tidak berfungsi (kekurangan oksigen), dan suhu tidak stabil,” kata Andi.

Andi memastikan, dari pengecekan di lapangan sejauh ini tak ada warga yang merasa terganggu. Meski begitu, bau tak sedap bersumber dari ribuan bangkai tersebut membuat resah warga ketika melintas di jembatan sungai tersebut.

“Dari pemukiman penduduk radius 100 meter sudah tercium aroma tidak sedap yang berasal dari ribuan bangkai ayam di anak Sungai Musi tersebut,” katanya.

Saat di TKP, lanjutnya, DLH juga sudah mengambil sampel air di hulu dan hilir di anak sungai tersebut untuk dibawa ke laboratorium Lingkungan Hidup Kabupaten Mura. Tim juga mengukur pencemaran udara dan air yang diakibatkan kejadian itu.(*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *