Prabowo Batal Hadir ke Musi Rawas, Aktivis: Dian Prasetio Pembohong Besar dan Punya Implikasi Pidana

MUSI RAWAS (SUMSEL), SUARAPANCASILA.ID – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto digadangkan akan hadir dalam acara bertajuk Prabowo Menyapa bersama Relawan Pujakesuma (Putera Jawa Kelahiran Sumatera) di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan, pada Rabu (7/2/2024).

Faktanya kehadiran Capres yang juga Menteri Pertahanan RI tersebut batal dan sontak menjadi sorotan elemen masyarakat di Bumi Silampari (meliputi Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas Utara/Muratara_red).

M. Ikhwan Amir yang karib disapa Awang, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Wira Karya Indonesia Musi Rawas  (Depicab WKI MURA) yang juga Sekertaris SOKSI Mura angkat bicara tegas dan pedas.

Bacaan Lainnya

Awang bilang bahwa Dian Prasetio telah melakukan pembohongan publik terutama kepada masyarakat Musi Rawas dan sekitarnya dengan memanfaatkan suasana politik Pilpres untuk kepentingan panggung politiknya menuju Pilkada Musi Rawas.

“Dengan kenyataan gagalnya Capres 02 Prabowo Subianto datang ke Mura mengindikasikan kapasitas Dian Prasetio sebagai pembohong besar,” cetus mantan aktivis kampus era reformasi ini.

Hari ini lanjut Awang masyarakat Musi Rawas dan sekitarnya diprank dengan ulah Dian Prasetio yang akan mendatangkan Capres Prabowo Subianto ke Mura. “Dia hanya mencari panggung politik dan sensasi dengan mendompleng nama besar Pak Prabowo,” sindirnya.

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut mengatakan ketika ramai pemberitaan bahwa Dian Prasetyo akan mengadakan kampanye Akbar Capres 02 melalui Pujakesuma, “Saya sempat cek ke TKD Provinsi melalui ketua relawan GIMP Sumsel yang mana pembina kami adalah pak A.W. Noviadi Mawardi, ternyata setelah dicroscek belum ada intruksi atau pemberitahuan dari TKN,” ujar Awang.

Lebih jauh Awang mengatakan atas kejadian dan tindakan indikasi prank yang dilakukan Dian Prasetio, “kami merasakan suasana batin masyarakat Mura yang kecewa dan apa yang dilakukan Dian adalah kebohongan publik. Tentu sebagai negara hukum ada implikasi hukumnya bagi yang membuat kegaduhan dan kebohongan publik ini,” tegas Awang.

Senada dengan Awang Fendi Pucuk yang juga sosok aktivis Bumi Silampari mengatakan “Dian Prasetio itu, tidak konsisten dengan basis, dan menurut sudut pandang aku dalam politik selalu menjunjung tinggi etika, yaitu etika dalam politik yang akan berpengaruh terhadap kerja maupun hasil dari kegiatan politik itu sendiri. Contoh dalam kasus gagalnya capres Prabowo hadir di Musi Rawas itukan disuarakan oleh Dian Prasetio dan atas kegagalan ini, ya dia sendiri lah yang harus bertanggung jawab secara publik khususnya kepada masyarakat Musi Rawas dan sekitarnya. Sebab selain elemen masyarakat Musi Rawas, ada pula dari Muratara, Lubuklinggau, Kabupaten Empat Lawang bahkan dari Palembang yang hadir” ungkap Fendi.

“Yang jelas dipertanyakan, adakah Dian itu koordinasi dengan pihak TPN (Tim Pemenangan Nasional),” timpal Fendi.

Terpisah Tokoh Pemuda Pergerakan Silampari, Ilham Palesta juga menyatakan hal serupa.

“Jelas pembohongan publik. Massa 4 kabupaten/kota kecewa. Dian Prasetyo terlalu berani prank massa Prabowo. Apakah tidak jeli melihat jadwal kampanye Prabowo, apakah tidak koordinasi dengan TPN. Jelas Prabowo ke Deli Serdang, karena jadwalnya ke sana. Justru salah kalau ke Musi Rawas,” pungkas Ilham.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Dian Prasetyo harus bertanggung jawab dan harus di proses hukum karena telah membuat berita palsu sehingga dampaknya membuat gaduh masyarakat dan telah membawa nama jelek pak Prabowo karena Dian Prasetyo telah membuat acara dengan mendompleng nama pak Prabowo,ini berdampak besar bagi capres 02, karena hal itu pendukung Prabowo jadi kecewa dan bisa saja beralih pilihan capresnya