Proyek Jalan Benangen – Liju Kejari Barut Diminta Turun Tangan. 

BARITO UTARA (KALTENG), DUARA PANCASILA.ID – Warga keluhkan pembuatan jalan diduga korupsi anggara proyek Lintas Jalan Benangen menuju Desa Liju, Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah disebut Proyek asal-asalan.

Proyek disebut asalan itu diketahui secara terang-terangan oleh warga yang pengerjaanya haya ditimbun menggunakan batu saplit dan pasir tanpa semen adukan setelah itu baru diatasnya dikuliti dengan adukan semen sekitar 5 Cm. Agar kelihatan seperti layaknya jalan rigit beton, namun belum seminggu jalan tersebut sudah hancur dan berlobang.

Dedi salah satu warga menyampaikan, (30/12/2024), “Kami masyarakat sangat keberatan pak untuk itu mohon di ekpose di media dan sekaligus minta pihak berwajib atau Kejaksaan Negri Muara Teweh untuk proses hukum, terkait dugaan korupsi anggaran pengerasan jalan lintas Benangen -Liju”. Ujarnya.

Bacaan Lainnya

Dedi menceritakan “Bahwa jalan tersebut baru seminggu diselesaikan sudah hancur berlobang oleh Pick up mereka yang mengerjakan proyek itu sendiri. Sedangkan pengerjaan yang didepan hanya kulit atas yang diaduk dengan molen terangnya.

“Kami tidak keberatan jika penyelesaian terdesak laporan ahir tahun tetapi kalau proyek tidak jelas seperti ini kami masyarakat setempat dan pengguna jalan yang rugi karena proyek pembangunan di wilayah kami dimanfaatkan untuk memperkaya diri oknum, apabila proyeknya tidak standar. Tukas Dedi.

Melalui media suarapancasila. I’d mengkomfirmasi kepada Dinas PU, Imam Topik selaku kepala Dinas meminta agar awak media ini datang ke kantor untuk mejelaskan tehnik pengerjaan dan itu Pekerjaan swakelola, Terangnya.

“Sampean nanti datang kekantor nunggu saya sudah dikantor untuk menjelaskan tehnik pengerjaan dan itu swakelola pak”. Kata Imam Topik melalui telp genggamnya yang hingga saat ini belum ada Info lanjut untuk bertemu dengan media suarapancasila.id untuk kejelasanya.

Selain itu media ini juga mengkonfirmasi kepada pelaksana proyek, Heru menyampaikan, “Ini namanya pekerjaan leveling dan belum di cor, Silahkan konfirmasi ke Dinas PU dan yg di cor tipis itu namanya lantai kerja. Ujar Heru. Padahal alasan Leveling tersebut seakan sudah dibantah warga akibat menyelesaikan proyek Ahir tahun 2024

Adapun Imformasi terbaru yang dihimpun media ini bahwa saat ini Dinas PU sedang melakukan pengecekan di lokasi dan menurut Dedi, Warga tetap pantau kegiatan pengerjaan proyek yang kurang jelas. Ya tatap kami pantau pak.ujar Dedi.

Penulis: Yurin SP

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *