Rapor Merah Kinerja Pj Gubernur Sumsel

PALEMBANG, SUARAPANCASILA.ID – Komunitas Masyarakat Anti Korupsi (K-MAKI) Sumsel melalui Koordinator K-MAKI Sumsel, Bony Balitong soroti kinerja Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni yang terkesan tidak adanya perbaikan kinerja secara signifikan, meskipun telah menjalankan tugas selama lebih dari 2 bulan di Sumatera Selatan.

Bahkan, Koordinator K MAKI Sumsel, Bony Balitong juga menilai, kinerja BUMD saat ini masih seperti sebelumnya.

“SKPD juga kita lihat masih seperti yang dulu dan belum ada perubahan yang terlihat,” kata Bony Balitong, Rabu (06/12/2023).

Bacaan Lainnya

Menurut Bony, evaluasi kinerja BUMD harusnya dilakukan dengan mengaudit semua aspek kinerja dan mengganti semua direksi dan komisaris yang terkesan hanya penerima gaji saja tanpa ada kerja nyata.

“Kenapa PAD yang diterima dari usaha BUMD hanya sebesar biji zarah dan kenapa operasional BUMD sangat besar termasuk gaji-gaji direksi yang membengkak,” tegasnya.

“Apa yang di sumbangkan PT Bukit Asam dan PT Pusri adalah buah tangan komisaris yang ditunjuk Pemprov Sumsel tapi nyatanya buah tangan itu pepesan kosong”, sambung Bony lagi.

Sementara SKPD, lanjut Bony saat ini masih terkesan carut marut seperti Dinas Pendidikan, yakni membuat aturan tidak bisa ikut ujian karena belum bayar uang pembangunan serta Kepala Dinas Pendidikan yang melangkah cepat mendapatkan jabatan dan terkesan tanpa seleksi terbuka serta naik jabatan dengan promosi jabatan Kabupaten.

“Belum lagi pengangkatan PLT Dinas yang bermasalah dimasa lalu seperti PLT pengganti Kadis yang menjabat Pj Kepala Daerah yang melanggar aturan perundangan,” tuturnya.

“Yang paling krusial adalah apakah BAPPENDA Sumsel sudah benar menyetorkan pendapatan daerah dan apakah UPTD tidak menunggak setoran,” tambahnya.

Tidak hanya itu saja, Bony juga pertanyakan penyaluran Bangub atau Hibah Pemprov ke Daerah terkait kesesuaian skala prioritas.

“Sumsel butuh pemimpin yang tegas dan berpikir. Kalau merasa belum mampu menjadi Pj Gubernur Sumsel dengan segala masalahnya maka lebih baik angkat koper kembali ke Jakarta,” tutupnya. (*)

 

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *