KOTA SURABAYA (JATIM), SUARAPANCASILA,ID- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi serahkan surat B1 KWK kepada pasangan H.Moch Anton-Dimyati Ayatullah dalam Pilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang 2024.
Setelah sebelumnya hal serupa juga di lakukan dua partai besar di Indonesia yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Demokrat.
Surat rekomendasi itu diserahkan secara langsung oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BAPILU) dan sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Timur (Jatim) Abu Bakar serta Akip.
Tak hanya itu, penyerahan juga disaksikan langsung oleh Ketua DPD PAN Kota Malang Lock Mahfud berikut sekretarisnya Eko Hadi Purnomo beserta jajaran pengurusnya.
Serangkaian kegiatan partai berlogo matahari dengan 32 sinarnya itu, berlangsung di Rumah Pan, No.5 C, Jl. Darmokali, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Senin, (27/8/2024).
Sekretaris DPD PAN Kota Malang Eko Hadi Purnomo mengatakan prosesi penyerahan surat B1 KWK sudah melalui mekanisme partai cukup panjang.
“Sebelum masuk ditahapan ini, Kita saling komunikasi terus menerus. Dibarengi menguatkan persamaan visi misi untuk Kota Malang, sesuai dengan arah pembangunan Kota Malang yang sejalan dengan RPJPD,” tutur Eko sapaan akrabnya.
Sementara itu, Eko menyebutkan dari sekian banyak tokoh yang digadang-gadang maju sebagai kontestan Cakada. PAN melihat hanya Abah Anton yang serius merangkul dan mengajak partainya.
“Karena selain visi misinya jelas, Abah Anton satu-satunya Cakada yang serius merangkul dan mengajak PAN membangun Kota Malang lebih bagus dan maju. Transparan serta akuntabel untuk Kota Malang yang lebih baik serta mendunia,” ungkapnya.
Pasca penyerahan Surat Keputusan itu, PAN akan serius melangkah dan menatap kedepan bersama partai pengusung maupun relawan lainnya, guna memenangkan pasangan Abah Anton-Dimyati Ayatullah.
“Setelah ini kita langsung tancap gas ergerak cepat untuk memenangkan Abah Anton-Dimyati. Tetap fokus untuk menuju kemenangan dan cita-cita Kota Malang harus lebih baik, indah dan maju mendunia,” pungkasnya.
(Doni Kurniawan)