Renovasi Rumdin Kajari Lebak Abaikan Keselamatan Pekerja

LEBAK-SUARAPANCASILA.ID-
Proyek Renovasi Rumah Dinas Kejari Lebak dan teras gedung Kejari yang menelan biaya sebesar Rp.2.258.434.400.00,- (Dua miliar dua ratus limapuluh delapan empat ratus tigapuluh empat ribu empat ratus rupiah) yang bersumber dari APBD Provinsi Banten ini, di duga abai terhadap keselamatan pekerja.

Terbukti pada Sa’at awak media turun ke lokasi dimana proyek di kerjakan, tak satupun pekerja yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Parahnya lagi Salahsatu pekerja yang sedang mengoperasikan mesin bor tangan, tidak menggunakan alas kaki sebagai pelindung diri, tentunya hal ini sangat berbahaya karena banyaknya material potongan besi dan kerikil tajam.

Bacaan Lainnya

Proyek yang di kerjakan oleh CV. BATAVIA BENTENG DJAYA sebagai pelaksana, dan di awasi oleh Konsultan PT. ZHAFRAN MITRA ADILLA tentunya harus lebih profesional dalam melaksanakan setiap kegiatan pembangunan yang bersumber dana dari pemerintah.

Sisi lain, pengerja’an loby muka gedung dengan ketinggian, seharusnya pekerja di lindungi dengan jaring pengaman, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan. Jika kita berkaca pada proyek yang nilainya Funtastic semacam ini, biasanya terpampang papan penunjuk APD namun Sa’at awak media turun ke lapangan tidak melihat atau belum dipasang, terbukti papan informasi proyek pun, di pasang setelah ramainya kabar di berbagai media online.

Hal ini di katakan king naga di jumpai di halaman Gedung Kejari Lebak Selasa 16 Juli 2024.

“Miris, proyek senilai miliaran ko’ ga ada satupun yang menggunakan Alat Pelindung Diri, ini kan membahayakan waduh,”ucap Naga.

“Apalagi itu tuh, itu yang kerja di atas yang ngerjain teras gedung masa gak di pasang jaring keselamatan, kalau begini tekhnisnya jelas-jelas membahayakan keselamatan pekerja loh, ini namanya abai.”tegas Naga.

Lanjut naga, “Itu juga yang kerja di bawah yang lagi gunakan alat bor, juga tidak menggunakan sepatu butut samasekali, pertanyaan saya, mana ini pengawasnya,”ujar Naga ketus.

“Saya gak paham kalau proyek besar seperti ini tidak ada papan APD yang di pasang sebagai bentuk himbauan untuk pekerja, apa tidak di fasilitasi sepatu bot-bot Acan ini, jangan-jangan belum di pasang, karena papan informasi proyek pun, di pasang setelah ramai berita aduh,”tandasnya.
“Parahnya lagi, tidak satupun pengawas atu perwakilan yang mengawasi para pekerja, sehingga saya tidak bisa mendapat kejelasan terkait APD dan yang lainnya.keluhnya.

“Saya berharap, agar para Kontraktor agar dapat mengutamakan keselamatan pekerja, ketimbang mementingkan keuntungan pribadi.”pungkasnya.
(*).

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *