ROHIL (RIAU), SUARAPANCASILA.ID – Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari belakangan mengakibatkan banjir di sejumlah tempat pada beberapa wilayah Kabupaten Rokan Hilir. Banjir membuat warga terpaksa harus mengungsi.
Rabu (11/12/2024), terpantau beberapa ruas jalan tampak digenangi air dengan ketinggian yang semakin bertambah, terutama di daerah yang selama ini menjadi langganan banjir. Seperti di Jalan Siak Ujung, Jalan Bahagia, dan Jalan Madrasah Kelurahan Bagan Timur.
Ruas jalan digenangi air juga tampak di jalan lintas kecamatan, tepatnya di depan Terminal Bagan Hulu, Kelurahan Bagan Hulu, Bangko. Genangan air bertahan dengan waktu cukup lama dan belum menunjukkan tanda-tanda penyusutan.
Terkait dengan kondisi di wilayah Bagan Timur tersebut, Lurah Bagan Timur Azlina menyebutkan, sejauh ini pihaknya belum melakukan pendataan. “Kami belum mendata, nanti akan dilakukan dan diinformasikan,” katanya, Rabu (11/12/2024).
Fenomena banjir juga membayangi warga yang tempat tinggalnya dilalui Sungai Rokan seperti daerah Kecamatan Rantau Kopar. Hal itu dibenarkan Camat Rantau Kopar, Nasrudin, Rabu (11/12/2024).
“Alhamdulillah dalam dua hari ini kondisi banjir sudah mengalami surut,” kata Nasrudin.
Namun, pihaknya khawatir kejadian seperti tahun lalu terulang yakni terjadinya banjir yang cukup besar melanda permukiman masyarakat. Untuk itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk waspada dengan potensi terus bertambahnya ketinggian air dari efek meluapnya air sungai.
Dengan begitu, terangnya warga sudah bisa berjaga-jaga ataupun mengevakuasi barang-barang yang berharga seperti dokumen dan peralatan di rumah sebelum terjadi hal yang tak diinginkan.
“Begitu juga agar waspada dengan keselamatan anak-anak yang rawan terjadi hal yang berbahaya seperti jatuh ke air banjir,” katanya.
Ia menerangkan ketinggian genangan air berbeda-beda di daerah terdampak, namun sudah ada yang sampai masuk ke dalam rumah. Dari empat kepenghuluan/kelurahan di Rantau Kopar, kini sebagian wilayahnya masing-masing telah terdampak banjir.
Yakni, di Kepenghuluan Sekapas, Bagan Cempedak, Kelurahan Rantau Kopar dan Kelurahan Sungai Rangau.
“Yang paling parah banjir di daerah Kepenghuluan Sekapas seperti ada rumah resetlemen yang masuk air. Demikian juga Kantor Kepenghuluan Sekapas dan SDN 06 yang ada di Sekapas,” kata Nasrudin.
Di Kelurahan Rantau Kopar banjir menyasar di pasar pekan, lingkungan SDN 02, dan SMP. Bahkan, air juga masuk dalam ruangan kelas belajar.
“Tapi sejauh ini belum ada ada sekolah yang diliburkan, tapi ujian semester satu dipercepat,” terangnya.
Kondisi banjir tambahnya juga menyasar jalan lintas Sekapas-Sekeladi dan mengakibatkan warga sulit melintasi jalan tersebut. Ditambahkannya, di Kepenghuluan Sekapas, terdapat 22 KK yang mengungsi. Sementara di Kepenghuluan Bagan Cempedak terdapat 10 KK yang mengungsi dan Kelurahan Rantau Kopar sebanyak 13 KK yang memilih mengungsi.
“Terdapat total 45 KK yang sudah mengungsi. Sementara areal jalan terdampak mencapai 21,5 kilometer dan lahan kebun terdampak lebih kurang 818 hektare (ha),” kata Camat Nasrudin.
Tunggu Teken Pj Gubri
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau telah mengusulkan penetapan Status Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor tingkat provinsi. Pengusulan status tersebut disampaikan ke Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri).
Kepala BPBD Damkar Riau M Edy Afrizal mengatakan, usulan penetapan status ini disampaikan ke Pj Gubri melalui Biro Hukum. Informasi yang didapatkan, usulan tersebut tinggal menunggu diteken Pj Gubri.
“Kami sudah mengusulkan penetapan status siaga darurat banjir dan tanah longsor tingkat provinsi Riau. Suratnya tinggal diteken Pak Pj Gubri,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini sudah ada tiga kabupaten yang menetapkan Status Siaga Banjir dan Tanah Longsor yakni Rokan Hulu (Rohul), Kepulauan Meranti, dan Indragiri Hulu (Inhu).
“Ketiga daerah ini mengalami dampak cukup parah sehingga status siaga darurat sudah diberlakukan,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, selain tiga kabupaten tersebut, sejumlah wilayah lain seperti Kuantan Singingi (Kuansing), Pelalawan, Rokan Hilir (Rohil), Bengkalis, Dumai, dan Kampar juga mulai terdampak banjir. Meski begitu, status siaga darurat belum diterapkan di daerah-daerah ini.
Disebutkannya, hujan yang mengguyur tidak hanya menyebabkan genangan di permukiman warga, tetapi juga merusak sejumlah infrastruktur, termasuk jembatan, jalan utama, fasilitas pendidikan, hingga kebun milik masyarakat.
“Karena itu, kami mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Karena potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan,” sebutnya.
Sebelumnya, Pj Gubri Rahman Hadi juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman banjir dan tanah longsor.
“Kita harus bergerak cepat untuk mitigasi bencana. Jangan sampai masyarakat menjadi korban karena kurangnya antisipasi. Melalui sinergi pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak bencana ini dapat ditekan seminimal mungkin sehingga aktivitas dan keamanan warga Riau bisa kembali normal,” harapnya.