SANGIHE (SULUT) SUARAPANCASILA.ID-Pasangan jagoan PDI Perjuangan, dr. Rinny Tamuntuan-Mario Seliang SE, benar-benar memanfaatkan debat publik terbuka Pilkada Sangihe 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Debat pertama bertema Pelayanan Publik dan Infrustruktur, dengan subtema seperti Pendidikan, Kesehatan, Perlindungan Perempuan dan Anak, Ketahanan Pangan, Penanggulangan Kemiskinan, Transportasi Publik, Pengelolaan Perbatasan, dan Kelautan, berlangsung di Ruang Sidang Kantor DPRD
Karena dia satu-satunya calon bupati perempuan dari tiga pasangan calon (paslon) lainnya, Rinny Tamuntuan tidak merasa terganggu dan malah menghormati para pesaingnya. Ia juga menceritakan visi dan misi yang akan dilakukan Mario Seliang bersama Sangihe dalam lima tahun ke depan.
Apa itu? Sangihe yang Mandiri, Maju, dan Berbudaya Dengan mengoptimalkan sumber daya lokal, Sangihe harus bergerak maju dengan semangat pembangunan yang berkelanjutan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perikanan, dan pariwisata. Pada sesi pertama debat, Rinny Tamuntuan menyatakan, “Melalui program satu kampung satu sarjana, satu kampung satu perawat, satu kampung satu pengusaha, dan sebagainya.”
Selain itu, dia menyampaikan visi Sangihe Mandiri, yang berarti bahwa Sangihe akan berusaha menjadi wilayah yang mandiri dengan memberdayakan berbagai sektor penting, seperti perikanan dan kelautan, dengan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk menciptakan kemandirian ekonomi pesisir. Selain itu, sektor pertanian, yang merupakan unggulan Sangihe, harus diperkuat melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dan kolaborasi terus antara pemerintah dan masyarakat.
“Sangihe Berbudaya adalah komitmen untuk menjaga mengembangkan nilai-nilai budaya lokal sebagai bagian integral pembangunan di berbagai sektor. Misalnya sektor pariwisata, kekayaan budaya dan adat istiadat Sangihe dipromosikan sebagai daya tarik utama, menciptakan pengalaman wisata yang autentik dan berkelanjutan,” katanya didampingi Mario Seliang.
Ditanya tentang program peningkatan infrastruktur sarana dan prasarana jalan, Rinny Tamuntuan menjelaskan, “Memang pembangunan jalan ada kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.” Banyak hal yang telah saya perbaiki selama dua tahun saya menjabat sebagai Penjabat Bupati Sangihe. Misalnya, Kalasuge (Sarupatung), yang sebelumnya dilanda abrasi selama delapan tahun, sekarang menjadi tempat wisata. Kami bersyukur bahwa anggaran pemerintah pusat telah diperbaiki. Meskipun saya menyadari bahwa ini adalah tanggung jawab pemerintah pusat, saat saya berada di Sangihe, anggaran sangat sedikit, mungkin karena inflasi. Oleh karena itu, kami meminta pemerintah pusat untuk memperbaiki kondisi jalan yang sangat memprihatinkan karena jika dibiarkan akan memakan korban jiwa.
Selanjutnya, jalan Boulevard Tahuna, yang selama ini rusak karena gelombang tinggi, telah diperbaiki. Rinny Tamuntuan dengan tegas menyatakan, “Jika Tuhan berkenan dan rakyat mempercayakan kami berdua memimpin Sangihe maka jalan-jalan utama akan jadi prioritas untuk dibangun termasuk di daerah-daerah terpencil.”
Di akhir pertemuan, istri dari Ketua DPRD Sulut, Fransiskus Andi Silangen, menyatakan bahwa perjalanan ini merupakan upaya untuk mewujudkan perubahan yang signifikan bagi seluruh masyarakat Sangihe. Dia berdiri di depan seluruh warga Sangihe hari ini dengan keyakinan bahwa masa depan yang lebih baik akan datang, katanya.
“Dengan semangat kebersamaan, keterbukaan, dan keberlanjutan kami bertekad untuk mengelolah potensi daerah secara adil dan keberlanjutan. Kami ingin menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dimana setiap keluarga merasa diperhatikan dan dihormati dengan visi yang jelas dan program nyata.
Kami percaya bahwa bersama masyarakat kami, kami dapat membantu Sangihe maju. Kita harus bekerja sama untuk mewujudkan perjuangan yang kita harapkan bersama. Dalam Mazmur 37:37, disebutkan bahwa “Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai ada masa depan,” adalah dasar iman kami berdua. Jika kami dipercayakan oleh masyarakat Sangihe dengan perkenaan Tuhan Yesus Kristus, kami akan melaksanakan tanggung jawab kami. “Kami berdua TAMANG (Tamuntuan-Seliang) adalah pemimpin yang tulus, jujur, dan suka damai, maka pililhlah kami calon nomor 3, GAS TAMANG,” kata Tamuntuan dan Seliang, yang disambut dengan teriakan pendukung GAS TAMANG.
Ferdy Sondakh, Ketua DPC PDI Perjuangan Sangihe, Benhur Takasihaeng, politisi senior, dan mantan bupati HR Makagansa, pengurus teras, semua hadir secara langsung pada sesi debat pertama ini.(Jody Sampelan)