Terkuak…!!! Oknum Timsel Diduga Jadi Makelar Kelulusan Komisioner Bawaslu Musi Rawas

*Korban PHP Minta Kembalikan Uangnya

MUSI RAWAS, SUARAPANCASILA.ID – Rumor yang beredar, jika ingin menjadi petugas penyelenggara pemilu harus pakai uang, tampaknya bukan hanya sekedar isu. Tak hanya peserta yang mencari koneksi agar lulus seleksi, tapi pihak penentu kelulusan sepertinya juga mencari ‘mangsa untuk kepentingan pribadi.

Diketahui bersama, Juli 2023 lalu, Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan menggelar seleksi Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Musi Rawas 2023-2028. Ditunjuklah sebanyak lima orang anggota Tim Seleksi (Timsel), mereka adalah Dr. Ir. Ibnu Aziz, MT, Rais Firlando, M.Pd, Syahbudin, S.Pd, Deri Pansa Putra, S.Kom dan Dr. M. Fadhillah Harnawansyah, S.IP, M.Si.

Bacaan Lainnya

Sebanyak 12 orang Calon Anggota Bawaslu Musi Rawas dinyatakan Lulus Tes Tertulis dan Tes Psikologi, yang dilanjutkan tes wawancara. Salah satu diantaranya adalah Arbi Ismanto.

Kepada wartawan, Arbi menuturkan bahwa dirinya merupakan ‘korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) salah seorang Timsel Bawaslu Kabupaten Musi Rawas 2023-2028 yakni Dr. M. Fadhillah Harnawansyah, S.IP, M.Si yang juga seorang dosen di salah satu universitas dan Pengamat Politik wilayah MLM (Mura-Lubuklinggau- Muratara).

“Saya dijanjikan lulus seleksi, jika memberikan sejumlah uang melalui Timsel, Pak Fadhillah. Saya sudah kasih Rp100 juta, tapi tidak lulus. Dan ketentuannya, jika tidak lulus, uang akan dikembalikan,” jelas Arbi, saat dibincangi wartawan, Selasa (21/5/2024).

Hingga saat ini, uang Arbi belum dikembalikan secara utuh. Masih tersisa Rp20 juta.

“Sistim pengembalian ditransfer melalui rekening orang lain. Ada juga yang di transfer melalui rekeningnya sendiri. Bukti-bukti transfer masih ada, lengkap,” ujarnya.

Selain itu, penagihan juga tak berjalan mulus. Bahkan ada di beberapa percakapan melalui aplikasi WA, Oknum dosen itu malah ‘ngamuk dan tidak beradab, tidak seperti layaknya seorang dosen.

“tagih aja sendiri lgsg dg komisioner nya… Enak aja nyuruh2 orang… Emang lo siapa…’ tulis ke Arbi.

Saat disebutkan akan dilanjutkan ke ranah hukum, oknum dosen itu malah bernada menantang dan menjawab,” OK silahkan emang gue takut sama lo… Makanya jangan ikut gaya org kalo takut kalah… pengeluaran sendiri pula… Cemen lo”.

Lebih lanjut Arbi menerangkan, ada beberapa korban lainnya juga mengalami hal serupa. Bahkan tak hanya seleksi Bawaslu, tetapi juga seleksi KPU.

“Teman saya yang Muratara dan beberapa yang lain, sama seperti saya. Sampai sekarang uangnya belum juga dikembalikan. Jumlahnya ada Rp35 juta ada yang Rp25 juta,” ungkap Arbi.

Ia dan rekan-rekannya mengaku nekat menyetorkan uang ke Fadhillah karena dijanjikan akan lulus baik menjadi Komisioner Bawaslu maupun KPU.

“Kalau tidak dijanjikan kami mana mungkin setor, karena uang itu bukan sedikit mas. Kami sangat berharap Pak Fadillah bisa mengembalikan uang secara utuhnya,” pungkasnya.

Sementara itu, M. Fadhillah Harnawansyah menjelaskan, apa yang disampaikan tidak sepenuhnya benar. Ia hanya memfasilitasi saja.

“Maaf hal ini tdk spt yg diberitakan.. Sb kawan2 kmrn sifatnya gotong royong jd saya hanya fasilitasi kawan2 saja. kalo ada saya kirim dana, hanya sifatnya bantuan ke arbi saja, biar ngak ribut rumah tanggane. Wassalam,” tulis Fadhillah mengklarifikasi via aplikasi WA.(*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *