Tradisi Nyusumi atau Ngelemi Padi Masih Terjaga dan Dilestarikan Masyarakat Petani Desa Dero, Ngawi

NGAWI, SUARAPANCASILA.ID – Tradisi nyusumi atau ngelemi padi merupakan salah satu kearifan lokal yang masih terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat petani di Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tradisi ini dilakukan untuk memohon berkah agar padi tumbuh subur dan terhindar dari hama penyakit.

Suparno, salah satu petani di Desa Dero, mengaku sudah turun-temurun melaksanakan tradisi nyusumi. Menurutnya, tradisi ini memiliki makna yang mendalam.

“Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang telah diberikan,” kata Suparno, Senin (22/1/2024).

Bacaan Lainnya

Tradisi nyusumi dilakukan pada saat padi memasuki masa pertumbuhan yakni usia 25 hari – 40 hari. Dalam tradisi ini, petani akan memanjatkan doa dan harapan kepada Tuhan yang Maha Esa oleh sesepuh agar padi tumbuh subur dan terhindar dari hama penyakit.

Petani juga akan melakukan ritual dengan meletakkan sesaji di sekitar tanaman padi. Sesaji yang biasa digunakan antara lain nasi, ucok bakal, telur ayam kampung, tumpeng, ayam bakar, dan buah-buahan.

Sementara, Suparman yang merupakan sesepuh Desa Dero, mengatakan, tradisi nyusumi merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Tradisi ini merupakan wujud kearifan lokal yang sarat makna.

“Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan. Selain itu, tradisi ini juga merupakan wujud kearifan lokal yang harus dilestarikan,” kata Suparman.

Ia menambahkan, tradisi nyusumi juga memiliki nilai edukasi bagi generasi muda. Melalui tradisi ini, generasi muda dapat belajar tentang budaya dan kearifan lokal yang ada di Desa Dero.

Ia juga berharap, tradisi nyusumi dapat terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Dero agar tidak hilang ditelan zaman.(*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *