Tragedi Menyedihkan Seorang Pelajar SD Tewas Tenggelam di Sungai

SAWAHLUNTO (SUMBAR), SUARAPANCASILA.ID -Tragedi tengelamnya seorang anak berusia 12 tahun pada Senin 14 Oktober 2024, menggemparkan masyarakat kota Sawahlunto tepatnya di desa Kolok Nan Tuo Kecamatan Barangin. Tragedi Minggu sore ini cukup membuat banyak warga berdatangan ke lokasi untuk melihat langsung.

Kronologinya seorang anak berusia (12);tahun bernama Catur Bima tenggelam di Lubuk Dalam, Batang Malakutan Kolok Nan Tuo pada Minggu sore (23/10) sekitar pukul 14.30 WIB.

Menurut keterangan Sekretaris Desa Kolok Nan Tuo kepada Suarapancasila.Id pada Senin, sebelum insiden tersebut Catur Bima berenang bersama lima temannya, yaitu Davin, Fajar, Habib, Razel, dan Zikri.

Bacaan Lainnya

Mereka telah seringkali kali berenang di lokasi tersebut, namun pada kali ini, Catur mengalami nasib naas.

Saat berenang, Catur tak mampu menyelamatkan diri di kedalaman sekitar tiga meter. Melihat temannya tenggelam, seorang rekannya Davin berusaha menolong dan sempat berpegangan tangan dengan sahabatnya itu.

Namun, upaya penyelamatan spontan tersebut membuat Davin juga hampir tenggelam dan sempat pingsan karena terseret ke dalam air yang cukup deras

Untungnya, Davin berhasil diselamatkan setelah mendapat pertolongan dari Tim BPBD Sawahlunto di bawah komando Kalaksa Dedi Ardona. Nyawanya berhasil tertolong, meski dalam kondisi lemah.

Sementara itu, Catur Bima sempat dilarikan ke RSUD Sawahlunto, namun sayangnya nyawanya tidak bisa diselamatkan.

 

Jasad Catur Bima disemayamkan di rumah duka di Dusun Karang Anyar, Desa Santur, Sawahlunto, pada malam harinya

Semasa hidupnya, Catur Bima, yang merupakan siswa kelas enam SDN 19 Santur, dikenal sebagai anak yang baik, santun, dan rajin beribadah. Guru serta teman-temannya sangat terpukul dengan kepergiannya.

“Korban adalah anak yang pintar bergaul dan rajin ke masjid,” ungkap salah seorang guru korban.

Rumah duka malam itu dipenuhi oleh pelayat, termasuk Kades, Camat, Sekcam, anggota DPRD, pengurus masjid, para guru, serta teman-teman korban.

Ayah korban, Katno (53) dan istrinya Sri Haryani (49), sangat terpukul dengan kehilangan putra bungsu mereka. Meskipun berat, mereka tetap ikhlas menerima musibah ini. Jenazah Catur Bima dimakamkan ke esokan hari Senin 14 Oktober n di Pandam Kuburan Umum

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *