REJANG LEBONG (BENGKULU), SUARAPANCASILA.ID – Wakil Bupati Rejang Lebong, H. Hendri Praja menghadiri kegiatan Apel GelarPersonel dan Peralatan dalam rangka Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025, yang dilaksanakan di LapanganApel Satya Haprabu Polres Rejang Lebong, Selasa (4/11) pagi.
Apel tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Rejang Lebong AKBP Florentus Situngkir dan diikuti oleh unsurForkopimda Kabupaten Rejang Lebong, para pimpinan instansi vertikal, kepala perangkat daerah terkait, serta personel dariberbagai unsur penanggulangan bencana.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Rejang Lebong Pera Hariyani Dandim 0409 Rejang Lebong Letkol Inf. Agung Lewis Oktorada, Kajari Rejang Lebong Kiki Yonata perwakilan Ketua Pengadilan Negeri Curup Sandro Cristian Simanjuntak, Danyon Brimob Batalyon A Pelopor Kompol Thomson Sirait, Kepala Pelaksana Rejang Lebong M. Budianto, Kadis Damkar Andi Ferdian, Kadishub R. Suryadi, Kasat Pol PP Anton Sefrizal, Plt. Kadis Dinkes drg. Asep Setia Budiman, serta perwakilan organisasi masyarakat seperti Senkom Mitra Polri danKwarcab 0702 Pramuka Rejang Lebong.
Sinergi Lintas Sektor untuk Mitigasi Bencana
Dalam amanatnya, Kapolres Rejang Lebong AKBP Florentus Situngkir menjelaskan bahwa apel gelar personel dan peralatan inidilaksanakan secara serentak dari tingkat Mabes Polri hingga Polres jajaran, sebagai bentuk kesiapan menghadapi potensibencana hidrometeorologi di wilayah hukum Polda Bengkulu.
“Apel ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam penanganan bencana yang kolaboratif, terintegrasi, responsif, danberkelanjutan, sehingga dapat meminimalkan dampak negatif bencana terhadap masyarakat,” ujarnya.
Kapolres juga menekankan pentingnya kesiapan tim tanggap bencana, tim rehabilitasi, serta sarana dan prasarana pendukungyang memadai. Selain itu, peningkatan edukasi tanggap bencana kepada masyarakat menjadi langkah strategis untukmemperkuat mitigasi dan respons cepat di lapangan.
Lebih lanjut, AKBP Florentus Situngkir mengingatkan bahwa Provinsi Bengkulu merupakan salah satu wilayah dengan tingkatkerentanan bencana tertinggi di Indonesia, mengingat posisinya yang berada di jalur Cincin Api Pasifik dan berbatasan langsungdengan Samudera Hindia.
“Sejarah mencatat Bengkulu telah mengalami sejumlah gempa besar, serta berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir,longsor, abrasi pantai, dan badai tropis. Data BPBD Provinsi Bengkulu mencatat sebanyak 92 kejadian bencana di tahun 2023, 48kejadian di tahun 2024, dan 32 kejadian hingga tahun 2025,” jelasnya.
Perkuat Koordinasi dan Sumber Daya
Menurut Kapolres, penanganan bencana tidak dapat dilakukan secara sektoral, tetapi memerlukan sinergi lintas sektor dankoordinasi terpadu antara instansi pemerintah, TNI-Polri, lembaga masyarakat, serta masyarakat itu sendiri.
“Masih perlu ditingkatkan koordinasi lintas stakeholder, penguatan sumber daya, sistem informasi yang terintegrasi, danpartisipasi masyarakat. Keterlambatan penanganan sering kali disebabkan oleh faktor-faktor ini,” tambahnya.
Ia berharap melalui kegiatan apel ini, seluruh pihak dapat memastikan kesiapan personel dan peralatan, sekaligus menjadikanmomentum ini sebagai peneguhan komitmen bersama untuk selalu hadir membantu masyarakat saat terjadi bencana.
Pemeriksaan Peralatan Tanggap Darurat
Usai pelaksanaan apel, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan peralatan penanggulangan bencana oleh Forkopimda dan tamuundangan. Pemeriksaan ini mencakup berbagai sarana pendukung seperti kendaraan operasional, alat komunikasi, logistik, danperlengkapan evakuasi.
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menunjukkan kesiapan dankepedulian terhadap upaya mitigasi dan tanggap darurat bencana. Kegiatan ini diharapkan semakin memperkuat sinergitas lintassektor dalam menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat Rejang Lebong dari berbagai potensi bencana alam.(mcrl/dero/bisma)










