Walikota Bukittinggi Srpakati Pilot Area Untuk Mendesain Konsep Perencanaan Kota Terpadu

BUKITTINGGI (SUMBAR) SUARAPANCASILA.ID – Walikota Bukittinggi HM Ramlan Nurmatias, SH Dt. Nan Basa menerima audiensi Tim Konsultasi dari ICP (Integrated City Planing) dipimpin Ar. Fachmy Sugih Pradifta, ST, MT Kamis (26/06/25) di Rumah Dinas Walikota Bukittinggi Jalan Perwira Utama Belakang Balok.

Ikut mendampingi Walikota, Rismal Hadi (Asisten II), Rahmat ET (Kadis PUPR), Efri Yoni Baikoeni (Sejarahwan Universitas Muhammadyah Sumatra Barat) dan Rismaidi Tuanku Bagindo (Tokoh Masyarakat Kurai / Bukittinggi).

Kedatangan Tim Konsultasi dari ICP ke Kota Bukittinggi dari tanggal 23 sampai 29 Juni 2025 tersebut sehubungan dengan terpilihnya Kota Bukittinggi sebagai salah satu dari sepuluh daerah di Indonesia yang akan dijadikan sampel dalam penyusunan design konsep perencanaan kota terpadu. Pendekatan dari pengembangan kawasan seluas 40 ha tersebut adalah melalui konsep “place making” berbasis keunikan lokal. Kegiatan ini merupakan program United Nations Development Program (UNDP) bekerjasama dengan Kementerian PU dengan dukungan dana dari Bank Dunia.

Bacaan Lainnya

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya Senin (02/06/25 di Balaikota, Jalan Kesuma Bhakti Gulai Bancah Bukittinggi. Dari kajian dari tim konsultan merekomendasikan tiga alternatif kawasan prioritas untuk didesain oleh Tim ICP yaitu: Kawasan Jam Gadang dan sekitarnya, Kawasan Kota Lama di Koridor Jalan Sudirman dan sekitarnya serta Kawasan Panorama Baru.

Berdasarkan pertemuan dengan Walikota Bukittinggi disepakati Pilot Area dalam penyusunan Concept Design yakni Kawasan Kota Lama di koridor Jalan Sudirman dan sekitarnya.

Sebelumnya, Tim yang beranggota 5 orang tersebut telah melakukan diskusi dan urun rembuk dengan berbagai pemangku kepentingan di Kota Bukittinggi seperti kalangan akademisi, penggiat sejarah kota, tokoh masyarakat, penggiat komunitas kreatif, generasi muda dan asosiasi pedagang. Begitu pula, Tim juga melakukan diskusi dan menerima masukan dari dinas terkait di Kota Bukittinggi.

Kota-kota di Indonesia yang terpilih untuk dijadikan sampel dalam penyusunan design konsep perencanaan kota terpadu adalah Kota Bukittinggi, Kabupaten Belitung, Kabupaten Mempawah, Kota Samarinda, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kota Gorontalo, Kabupaten Morowali, Kab. Konawe, Wedha-Kab Halmahera Tengah dan Kota Sorong.

Keunikan Kota Bukittinggi terletak pada sejarahnya yang panjang sehingga memiliki keragaman situs bersejarah. Kota Bukittinggi pernah menjadi ibu kota Indonesia ketika dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) tahun 1948-1949 yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara. Diharapkan penyusunan Concept Design dari tim ICP di lokasi Pilot Area terpilih dapat memperkuat nilai sejarah Kota Bukittinggi dan menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam pembangunan di Kota Bukittinggi melalui budaya kreatif.

Menjawab pertanyaan awak-media Ketua Tim menjelaskan, tahun ini Kota Sawahlunto yang merupakan Kota Tambang Batubara di Indonesia, belum termasuk. Mudah-mudahan tahun depan masuk menjadi prioritas pertimbangan Pemerintah Pusat.

Penulis Adeks Rossyie Mukri

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *