Warga Geram, 4 Perangkat Desa Diduga Masih Terima Gaji Setelah Mengundurkan Diri Setahun Lalu

BREBES, SUARAPANCASILA.ID – Puluhan warga Desa Songgom Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes menggeruduk kantor desa setempat, Rabu 10 Januari 2024. Mereka dibuat kaget dengan empat orang perangkat desa yang tiba-tiba masuk kantor setelah setahun lalu mengundurkan diri karena diduga terlibat kasus korupsi keuangan desa. Mereka mengundurkan diri karena desakan warga.

Setelah mengundurkan diri, posisi jabatan mereka diisi oleh perangkat desa yang lainnya agar pelayanan masyarakat tetap berjalan. Namun saat masyarakat lebih merasa tenang dengan pemerintahan desa saat ini, tiba-tiba mantan perangkat desa tersebut masuk ke kantor untuk bekerja. Mirisnya lagi, saat mereka tak menjabat perangkat desa, diduga mereka masih menerima gaji atau penghasilan tetap (siltap).

“Kita punya bukti bahwa mereka-mereka itu ada kesalahan yang tidak bisa dimaafkan masyarakat. Kita punya banyak bukti bahwa mereka terlibat kesalahan, baik itu penyalahgunaan anggaran desa, pelayanan yang buruk kepada masyarakat,” kata perwakilan masyarakat, Mohammad Sobari usai audiensi, Rabu 10 Januari 2024.

Bacaan Lainnya

Sobari melanjutkan, yang membuat masyarakat geram, ada satu oknum perangkat desa yang empat tahun ini tidak aktif dan tidak menampakkan diri sebagai perangkat desa, termasuk saat rapat musyawarah desa (musdes), namun tiba-tiba berangkat ke kantor desa. Diduga oknum tersebut juga masih menerima gaji.

“Minggu-minggu ini dia terlihat, kami kaget. Apalagi setelah kami mendengar oknum ini masih menerima gaji atau siltap. Padahal selama empat tahun tidak pernah hadir dan terlihat sebagai perangkat desa,” lanjut Sobari.

Mohammad Sobari, selaku perwakilan masyarakat.

Sobari mengungkapkan, kedatangan warga ke kantor desa untuk meminta kejelasan status mereka. Warga menghendaki mereka tidak lagi terlibat dalam pemerintahan desa karena telah membuat kesalahan fatal yang membuat warga kecewa. Bahkan jika mereka memaksa duduk di pemerintahan desa, warga akan mengancam menggelar aksi demo besar-besaran.

“Kami ke sini minta kejelasan. Karena kami sebagai masyarakat punya bukti bahwa mereka melakukan kesalahan. Kita berani adu data. Kita punya data valid. Masyarakat mau kita ketemu di balai desa rembuk bareng,” lanjut dia.

Menurut Sobari, tanpa kehadiran mereka, pelayanan pemerintahan desa saat ini sudah baik dan tidak ada komplain dari masyarakat dibandingkan dengan para oknum tersebut mereka-mereka yang pelayanannya buruk, dan penyaluran anggaran keuangan desa yang tidak tepat waktu. “Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi kita akan demo besar-besaran. Karena tujuan kita cuma ingin desa kita maju. Memang tidak ada orang lain selain mereka. Tanpa mereka, pemerintah desa saat ini lebih baik,” tandasnya.

Sementara itu, Sekcam Songgom Budi Rakhmawan mengatakan, pihaknya mendukung penuh harapan masyarakat Desa Songgom. Hasil dari audiensi ini, BPD diminta segera membuat surat resmi kepada pemerintah desa. Selanjutnya, pemerintah desa menindaklanjuti ke pihak kecamatan dan kecamatan menindaklanjuti ke bupati.

“Nanti dari arahan bupati seperti apa kita menunggu, apakah nanti diizinkan melakukan penggantian atau seleksi perangkat desa,” pungkasnya.(*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *