Polisi Tembak Mati Begal di Musi Rawas

Tangkapan layar video dari akun facebooknya Rita Diana merupakan keluarga almarhum Egi. Diakun FB tersebut ada beberapa tayangan dan pengabadian saat prosesi pemandian mayat Egi. Rabu (17/4/2024), Reporter: Aulia Azan Siddiq, Suarapancasila.id

MUSI RAWAS, SUARAPANCASILA.ID – Polisi tembak mati Egi (22) warga Desa Pasenan Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (17/4/2024).

Egi ditembak anggota Tim Landak Polres Mura diduga karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap di rumah kontrakannya yang berada di Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga melalui media sosial, Egi meninggal di tempat karena tembakan dari petugas Kepolisian yang akan menangkapnya sebanyak lima lobang.

Bacaan Lainnya

“Keluarga kami meninggal ditembak limo liang, kami dak pacak nengoknyo ,” ungkap Rita Diana melalui siaran langsung akun facebooknya di ruang pemulasaraan mayat Rumah Sakit Siti Aisyah (RSSA) Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan.

Dari video tersebut dirinya juga mengugkapkan kekesalannya terhadap pihak Kepolisian karena tidak diperbolehkan menengok keluarga yang sudah meninggal dengan alasan belum ada serah terima dari pihak Rumah Sakit Siti Aisyah kepada pihak Polisi.

“Kalau meninggal tidak bisa pulang lagi, tapi dipenjara masih bisa pulang,” teriaknya di depan pihak kepolisian yang berjaga di kamar mayat rumah sakit Siti Aisyah Lubuklinggau, Rabu (17/4/2024).

Yang cukup disesalkan Rita Diana kenapa tidak ada pemberitahuan dari Kepolisian apabila keluarganya (Egi,red) meninggal saat penangkapan pada Selasa (16/4/202) malam, namun baru diberitahu pada hari Rabu (17/4/2024).

Dirinya berfikir saat ada pemberitahuan pagi ini untuk pengurusannya Egi di kantor Polisi, rupanya diberitahu bahwa Egi sudah meninggal.

“Budak masih kecik, masih mau difitnah bawa senjata, terkejut dia. Baru balek, uwong sudah banyak di rumah. Wajarlah dia terkejut, ditembak sampai lima lobang. Ya Allah ya Robbi,” ujar Rita Diana sembari menangis.

Sementara itu Kasat Reskrim Mura, AKP Herman Junaidi secara esklusif mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan pihaknya telah sesuai dengan prosedur yang ada.

“Sudah sesuai dengan SOP. Karena sebelumnya pelaku menembak anggota yang akan menangkapnya dengan senjata rakitan,” kata mantan Kasi Propam Polres Lubuklinggau ini.

Namun ketika ditanya, siapakah anggotanya yang ditembak Egi saat penangkapan dirinya enggan memberitahukannya, dengan alasan dalam perlindungan.

“Janganlah namanya, orang mau dilindungi,” tutupnya.(*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *