APBN Defisit Rp479 T, Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp570 T : Masih Batas Aman

NASIONAL, SUARAPANCASILA.ID – Pemerintah Indonesia telah menarik utang baru sebesar Rp570,1 triliun hingga Oktober 2025 untuk menutup defisit APBN yang mencapai Rp479,7 triliun, atau 2,02 persen dari PDB. Realisasi pembiayaan tersebut setara 77,94 persen dari target penarikan utang tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp731,5 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan dalam konferensi pers APBN KiTa (20/11) bahwa strategi pembiayaan dilakukan secara hati-hati, fleksibel, dan disiplin demi menjaga rasio utang tetap dalam batas aman. Selain utang, pemerintah juga mengoptimalkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun untuk menekan kebutuhan penerbitan SBN.

Pendapatan Negara & Realisasi Belanja

Bacaan Lainnya

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan bahwa hingga 31 Oktober 2025, pendapatan negara mencapai Rp2.113,3 triliun, atau 73,7 persen dari target. Penerimaan pajak tercatat Rp1.459,03 triliun (70,2 persen), mengalami penurunan 3,85 persen dibanding tahun lalu. Sementara itu, PNBP mencapai Rp402,4 triliun, atau 84,3 persen dari outlook—lebih tinggi dibanding realisasi 2024.

Program Prioritas Serap Rp611,7 Triliun

Hingga Oktober, realisasi anggaran untuk program prioritas mencapai Rp611,7 triliun atau 65,8 persen dari pagu tahun 2025. Program Makan Bergizi Gratis (MBG)—andalan Presiden Prabowo—telah menyerap Rp41,3 triliun (58,2 persen), menjangkau 41,9 juta penerima di lebih dari 15 ribu satuan layanan gizi.

Subsidi dan kompensasi energi juga menyerap Rp315 triliun atau 66,3 persen. Program Keluarga Harapan (PKH) mencatat realisasi Rp27,5 triliun untuk 10 juta keluarga penerima manfaat, sementara bantuan sembako mencapai Rp54,1 triliun untuk 18,3 juta penerima.

Total belanja negara mencapai Rp2.593 triliun atau 73,5 persen dari target, terdiri dari belanja pusat Rp1.879,6 triliun dan transfer ke daerah Rp713,4 triliun. Pemerintah memastikan defisit sebesar 2,02 persen PDB masih berada jauh di bawah batas outlook 2,78 persen, menunjukkan APBN tetap terkelola dengan baik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *