BANG NALDI ; PERSEMBAHAN DARI HMI

*”Kita adalah apa yang kita lakukan berulang kali”*(Aristoteles)

OPINI

Lubuklinggau-Suarapancasila.id-Pada 30 September 2024 menjadi titik awal perjalanan kebijakan legislasi di Kota Lubuklinggau. Ada 30 wakil pilihan rakyat dari hasil pemilu 2024, akan mengucap sumpah dan janji. Ini adalah suasana yang membahagiakan bagi mereka yang dipercaya duduk di kursi parlemen daerah. Bahkan peristiwa sakral itu bisa meredam memori kolektif Masyarakat tentang peristiwa Gerakan 30 September yang dilakukan oleh PKI.

Bacaan Lainnya

Menjadi wakil rakyat merupakan pencapaian karir politik yang bergengsi. Bagaimana tidak? Ratusan bahkan ribuan orang mengadu strategi dan gagasan serta jaringan untuk memenangkan pemilihan.

Renaldi Efendi, SP. lelaki berdarah Minang yang juga akan mengharu-biru berada di antara 30 wakil rakyat yang mengucap sumpah dan janji. Perjalannannya menuju Gedung Rakyat itu tidaklah mudah. Sosok aktivis yang kerap dipanggil Bang Ajo (Bang Naldi) sudah dua kali menelan pil pahit kekalahan, yaitu pada pemilu 2014 dan 2019. Bang Naldi, merupakan mantan Ketua Umum HMI Cab Lubuklinggau yang kedua, setelah Kakanda Toyib Rakembang yang sukses menapaki karir politik di parlemen daerah lebih dulu.

Sepanjang karirnya di alam aktivisme dan politik, ia sudah berkali-kali kalah dalam pertarungan. Meskipun pernah juga memenangkan sebagiannya. Bang Naldi, memang tak kenal kata “mati” dalam suatu pertarungan.

Tokoh Muda ini pernah menempuh Pendidikan tinggi di STIPER BS, yang kini bermetamorfose menjadi Unmura. Kampus yang sejak dulu (maaf) memiliki tempat kuliah yang hanya pinjam pakai. Dari kampus itu, ia menempa diri dalam organisasi mahasiswa, HMI. Dari para senior yang pernah bercerita, Bang Naldi di awal-awal berHMI tergolong kader yang memiliki hobby di luar jalur (maaf tidak bisa diceritakan). Meskipun beliau sebenarnya memiliki kemampuan membaca Al-Quran yang benar dan baik (Qori’)

Pada tahun 2003, ia terpilih menjadi Ketua Umum HMI Cabang Lubuklinggau. Lalu meneruskan karir ke Badko Sumbagsel hingga PB HMI patahaun 2006-2008. Sempat menjadi pengurus DPP KNPI, kemudian pulang ke Lubuklinggau bertarung untuk menjadi Anggota Legislatif.

*Bang Naldi harus dijaga*

Setelah bertugas nanti, Bang Naldi tidak boleh dilepas sendiri. Dengan terpilih dan dilantiknya, Bang Naldi dapat memotivasi para kader HMI selanjutnya. Beradaan Alumni HMI di DPRD tentu memiliki dampak bagi perjuangan meneruskan misi HMI. Peran strategisnya, tidak hanya memberikan keuntungan secara kuasa maupun materi. Namun setidaknya, gagasan-gagasan untuk keumatan dapat dengan mudah “dibisikan” padanya.

Keberhasilan menempuh jalur pengabdian di bidang politik dan demokrasi ini, semakin menegaskan bahwa proses perkaderan di HMI memiliki hasil yang nyata. Makanya dibutuhkan berproses dengan serius, tidak menyia-nyiakan status sebagai kader HMI semasa aktifnya.

Perlu terus diingat, setidaknya ada 2663 rakyat yang memberikan suara langsung kepada Bang Naldi. Mereka harus dirawat dan ditemui. Aspirasi mereka menjadi lebih utama selain 7322 rakyat dalam daerah perwakilannya.

Bang Naldi, selamat bertugas mengemban Amanah rakyat. Ini adalah suatu kemuliaan dan kehormatan. Tentu perjuangan di Lembaga dewan tidak semudah dibayangkan. Semoga pengabdian sebagai Angota Dewan menjadi jalan amal soleh dan kebijaksanaan bagi umat dan bangsa.

*Selamat bertugas, Bang Naldi persembahan dari HMI.*Agus m3

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *