Direktur RSD Merespons Tajam Kritik Bupati: “Ini Motivasi untuk Perbaikan”

 

BADUNG,NUSANTARAMURNI.com– Dalam sebuah kunjungan inspeksi yang menegaskan komitmennya terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, pada 29 Juli 2025 lalu secara eksplisit menyatakan keprihatinannya terhadap standar pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSD) Mangusada. Pernyataan tersebut secara langsung ditujukan kepada Direktur RSD Mangusada, dr. I Wayan Darta, menggarisbawahi urgensi perbaikan signifikan.

Bupati Adi Arnawa, dengan nada yang tidak ambigu dan penuh ketegasan, menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap stagnasi. Beliau menekankan bahwa jika perbaikan yang diharapkan tidak terwujud, konsekuensi serius akan menanti, termasuk kemungkinan mundurnya Direktur RSD Mangusada dari jabatannya. Ultimatum ini mencerminkan tekad pemerintah daerah untuk memastikan bahwa institusi pelayanan kesehatan vital ini dapat memenuhi ekspektasi masyarakat akan pelayanan yang prima.

Bacaan Lainnya

Menanggapi kritik konstruktif dari Bupati Badung, dr. I Wayan Darta menunjukkan sikap profesionalisme dan penerimaan. Beliau memandang pernyataan tersebut sebagai sebuah motivasi esensial yang mendorong evaluasi komprehensif terhadap seluruh aspek operasional rumah sakit. Dalam pandangannya, teguran ini merupakan katalisator untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas pelayanan yang menjadi visi bersama.

Lebih lanjut, dr. Darta tidak hanya menerima tantangan tersebut untuk dirinya sendiri, tetapi juga memanfaatkan momentum ini untuk menginspirasi jajarannya. Beliau menyerukan kepada seluruh staf RSD Mangusada untuk meningkatkan kinerja, menanamkan etos kerja yang lebih baik, dan memperkuat dedikasi dalam melayani masyarakat. Ini menunjukkan kepemimpinan yang berorientasi pada perbaikan internal dan pembangunan kapasitas sumber daya manusia.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Darta juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada masyarakat Badung atas kritik dan masukan yang telah disampaikan. Beliau mengakui bahwa umpan balik dari publik merupakan indikator berharga yang mendorong perbaikan berkelanjutan. Kritik ini, meskipun terkadang tajam, dipandang sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan yang mereka terima.

Namun demikian, dr. Darta turut memohon pengertian dari masyarakat terkait perbedaan fundamental antara rumah sakit pemerintah dan swasta. Pernyataan ini kemungkinan besar mengisyaratkan adanya keterbatasan atau karakteristik unik yang melekat pada operasional rumah sakit pemerintah, yang mungkin membedakannya dari fleksibilitas dan sumber daya yang dimiliki oleh institusi swasta. Permohonan ini dapat diinterpretasikan sebagai ajakan untuk memahami konteks operasional RSD Mangusada sembari tetap menjaga tuntutan akan pelayanan yang berkualitas.

Pernyataan Bupati Badung dan tanggapan Direktur RSD Mangusada ini menandai babak baru dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Badung. Fokus kini beralih pada implementasi langkah-langkah konkret dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan bahwa RSD Mangusada dapat menjelma menjadi institusi kesehatan yang responsif, efisien, dan berorientasi pada kepuasan pasien.

 

AR81

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *