SAWAHLUNTO, SUARAPANCASILA.ID – Pembangunan Jembatan Layang (Fly Over) menuju ibukota Provinsi Sumatra Barat Kota Padang di jalur Sitinjau Lauik dan Silaiang, sangat mendesak sekali. Jika permasalahan kurang menjadi perhatian kita bersama, maka Kota Padang sulit dijangkau lewat darat terutama jalur Sitinjau Lauik dari arah Kabupaten Solok dan Silaiang dari arah Kota Padang Panjang yang melewati Objek Wisata Ayia Tajun Lambah Anai.
Demikian hasil wawancara awak-media ini secara marathon dengan Ir. H. Dahler Djamaris Dt. Pangulu Sati, M.Sc, Rico Alviano, ST dan Ronny Eka Putra, S.Si di kediamannya Desa Kolok Nan Tuo Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto, Senin (15/01/2024) dan Selasa (16/01/2024) lalu.
Ir. H. Dahler Djamaris Dt. Pangulu Sati, M.Sc, Mantan Satker Balai Besar Pelaksanaan Pembangunan Jalan Nasional-II Padang pada Dirjen Bina Marga Kementerian PU-PR. Semasa memegang amanah menjabat ini, Dahler berhasil memproyeksikan pembangunan Jembatan Layang (Fly Over) Kelok Sembilan, Fly Over Kawasan Pasa Simpang Aua Kuniang Kota Bukittinggi, Infrastruktur Jalan Aspal Mulus di Kabupaten Solok, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya.
Ir. H. Dahler Dt. Pangulu Sati dalam Pemilu yang dilaksanakan Rabu 14 Februari 2024 mendatang, merupakan Calon Legislatif (Caleg) dari PKB untuk DPRD Provinsi Sumatra Barat Dapil Sumbar-1 Kota Padang. Selain itu Dt. Pangulu Sati ini masih menjabat sebagai Ketua KAN Kolok dan Ketua LKAAM Kota Sawahlunto.
Banyak program lain yang menjadi visi-misi dan fokus untuk dilaksanakannya. Seperti Fly Over Sitinjau Lauik, Fly Over Silaiang, Jalan Tol Sumatra Barat – Riau, Normalisasi Sungai, Pengendalian Banjir, Drainase Perkotaan dan mengoperasikan kembali Jalur Kereta Api Sawahlunto – Solok – Batu Taba – Padang Panjang – Sicincin – Lubuak Aluang – Padang Taluak Bayua (Emma Haven) dan Jalur Wisata Kereta Api Padang – Pariaman, Padang – Padang Panjang – Bukittinggi – Payakumbuh dan Padang – Padang Panjang – Singkarak – Solok – Silungkang – Muaro Kalaban – Sawahlunto.
“Selain masalah transportasi yang lancar untuk memajukan ekonomi perlu ditingkatkan pemerataan pendidikan yang terjangkau, pemberdayaan hukum dan meningkatkan perhatian terhadap wawasan kebangsaan, pariwisata dan adat-istiadat,” kata Dahler.
Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat yang juga Sekretaris PKB Provinsi Sumatra Barat Rico Alviano, ST menjelaskan pentingnya kolaborasi dan koordinasi semua pihak. Tidak hanya eksekutif dan legislatif, pihak partai politik dan tokoh masyarakat perlu meningkatkan kolaborasi dan koordinasi.
“Untuk meningkatkan berbagai sektor pembangunan, diperlukan dana yang cukup besar dari APBN, APBD dan pihak ketiga lainnya. Dengan prinsip kerjasama, kolaboratif dan koordinatif semua pihak, masalah yang berat ini jadi ringan,” kata Rico yang saat ini menjadi Caleg PKB untuk DPR-RI Dapil Sumbar-1.
Ronny Eka Putra yang lebih dikenal dengan panggilan Embong dicalonkan PKB untuk DPRD Kota Sawahlunto. Ketua DPC PKB Kota Sawahlunto ini optimis, kalau rakyat (masyarakat) bersatu mengamanahkan, pemilik suara emas lagu-lagu Dendang Minang, yakin yang berat itu jadi ringan dan yang tidak mungkin itu menjadi mungkin dengan ridho Allah.
“Program yang menjadi prioritas yang akan saya perjuangkan, bagaimana meningkatkan perhatian terhadap kehidupan masyarakat terutama yang menyangkut sektor ekonomi, pendidikan, pemberdayaan hukum, pariwisata, kesempatan kerja dan lapangan pekerjaan,” kata Embong yang merupakan Caleg nomor-urut 1 PKB untuk DPRD Kota Sawahlunto Dapil Kecamatan Barangin.
Menurut Embong yang dibenarkan Dahler dan Rico, secara topografi kontur tanah di Kota Sawahlunto terdiri dari dataran rendah, perbukitan dan lembah. Sumber ekonomi masyarakat sebagian besar, masih dari sektor pertanian. Maka di Kota Sawahlunto ke depannya dikembangkan untuk program Agro-politan, Agro-minestri dan Agro-wisata, peternakan, perikanan dan perkebunan,” ungkap Ronny Eka Putra.(*)