MURATARA,SP – Kapolres Musi Rawas Utara (Muratara) AKBP Koko Arianto Wardani memberikan tali asih kepada Darmadi (52), seorang buruh tani yang mengaku dianiaya oleh oknum polisi berinisial Brigpol BR.
Pemberian tali asih tersebut diwakilkan Wakapolres Kompol I Putu Suryawan bersama beberapa pejabat lainnya di jajaran Polres Muratara.
“Tadi malam kita ke kediamannya pak Darmadi, diwakili oleh kami, bapak Kapolres minta maaf belum bisa hadir karena ada kegiatan dinas luar,” kata I Putu Suryawan dalam keterangannya diterima Sabtu (25/11/2023) pagi.
Wakapolres menyampaikan permintaan maaf kepada korban, Darmadi dan keluarganya atas penganiayaan yang dialaminya oleh oknum polisi berinisial Brigpol BR.
Kata, Kapolres Muratara telah memerintahkan Kasi Propam segera melakukan penangkapan terhadap Brigpol BR untuk dilakukan proses hukum yang berlaku.
“Kami mengharapkan kepada bapak Darmadi selaku korban dan keluarga besar agar dapat percaya serta menyerahkan sepenuhnya proses hukum ini kepada kami,” katanya.
Wakapolres juga mengharapkan kepada kepala desa dan warga setempat untuk membantu kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban atas kejadian ini.
Dia juga menyelipkan imbauan terkait Pemilu dan Pilkada 2024 agar masyarakat tetap menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Percaya lah kepada kami, bahwa yang bersangkutan akan dilakukan proses hukum yang berlaku, mohon bantuannya untuk tetap menjaga kamtibmas,” harap Wakapolres.
Sebagai informasi, hadir mendampingi Wakapolres di antaranya Kasat Intelkam AKP Novidilhan, Kapolsek Muara Rupit IPTU Khoiril Hambali, KBO Intelkam IPTU Rodiman, Kanit Inteltek IPDA Andi Pratama, serta dihadiri juga Kepala Desa Lubuk Rumbai Irawadi.
Sebelumnya, Darmadi (52), seorang buruh tani di Desa Lubuk Rumbai, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara mengaku mendapat penganiayaan oleh oknum polisi.
Area mata kirinya tampak lebam membiru diduga akibat dipukul menggunakan tangan kosong.
Oknum polisi yang diduga meninju wajah Darmadi adalah Brigpol BR, anggota Samapta Polres Muratara.
Dugaan penganiayaan terhadap Darmadi terjadi Senin (20/11/2023) lalu, pada dini hari menjelang waktu subuh, sekitar pukul 03.00 WIB.
Kejadiannya tak jauh dari rumah Darmadi, atau di wilayah yang biasa disebut oleh masyarakat setempat sebagai kampung KBM Rupit.
Kasus ini sudah dilaporkan oleh Darmadi ke Propam Polres Muratara, dengan pelapor bernama Aidil Putra (27) yang merupakan anak menantunya.
“Sudah dilaporkan anak saya, karena awalnya yang ribut dengan polisi itu anak saya, saya datang, terus saya dipukul oleh polisi itu,” kata Darmadi.
Kronologi Kejadian
Awalnya, anak menantu Darmadi yakni Aidil Putra mengendarai sepeda motor dari RSUD Rupit hendak pulang ke rumahnya mengambil air panas.
Pada dini hari itu, istri dari Aidil Putra atau anak kandung dari korban Darmadi sedang melahirkan di rumah sakit tersebut.
“Sekitar jam tiga subuh itu aku dari rumah sakit mau ke rumah, karena disuruh bidan ngambil air panas, istri aku melahirkan,” cerita Aidil Putra pada awak media, Rabu (22/11/2023).
Sampai di TKP, yang lokasinya tak jauh dari rumahnya, Aidil Putra dicegat oleh oknum polisi tersebut.
Oknum tadi menjelaskan bahwa ia sedang melaksanakan razia, dan meminta agar Aidil Putra menunjukkan surat-surat kendaraannya.
“Katanya dia razia, razia jam tiga subuh, dia sendirian, pakai baju biasa, aku kenal dengan dia, dia memang polisi, sering dia ikut motor aku ngantar dia ke depan,” kata Aidil Putra.
“Aku kan mau cepat, mau ngantar air panas tadi ke rumah sakit, jadi aku telepon bapak (Darmadi), aku bilang aku kena tilang,” tambah Aidil Putra.
Oknum polisi tersebut enggan berurusan dengan Darmadi, dengan mengatakan bukan urusan dia.
“Aku mohon-mohon, tapi kunci motor aku tidak dikasihnya,” kata Aidil Putra.
Sehingga ia pun memanggil mertuanya, Darmadi agar membantunya, dan korban pun datang ke TKP.
“Bapak aku minta tolong supaya kunci motor dikasih, dia bilang sama bapak aku, siapa kau, sudah tua mau ngurusi ini. Setelah itu, dia ngajak berkelahi,” ujar Aidil Putra.
Sementara itu, korban Darmadi yang bagian mata kirinya terlihat membiru, menceritakan bahwa ia meminta agar oknum itu menyerahkan kunci sepeda motor anaknya.
Namun setelah sempat bersitegang, ia kemudian dianiaya oleh oknum tersebut.
“Dia mukul aku, sekali aku tangkis, kedua kali masih aku tangkis, nah ketiga kena (wajah dekat mata),” cerita Darmadi.
Setelah keributan itu, akhirnya kunci sepeda motor Aidil Putra diserahkan oleh oknum polisi tersebut.
Kemudian oknum itu pergi meninggalkan lokasi dengan mengendarai mobil.
“Harapan kami dengan laporan ini agar dia (oknum polisi) diproses hukum,” tegas Darmadi ditimpal Aidil Putra.
Sumber : TribunSumsel.com