Kementerian Agama Minahasa Tenggara Verifikasi Pelaku Usaha yang Mendapatkan Sertifikasi Halal

MINAHASA TENGGARA (SULUT) SUARAPANCASILA.ID-Pelaku usaha di Kabupaten Minahasa Tenggara atau Mitra, Provinsi Sulawesi Utara, diverifikasi oleh Kementerian Agama untuk mendapatkan sertifikasi halal dan izin produksi.

Di Ratahan, Dody Faisal Katro dari Satgas Jaminan Produk Halal (JPH) Kementerian Agama Mitra mengatakan bahwa tim dari Kantor Kemenag Minahasa Tenggara bersama dengan beberapa dinas terkait melakukan verifikasi lapangan di wilayah Ratahan Timur, Belang, dan Tombatu Timur. Tujuan dari verifikasi ini adalah untuk mempermudah proses perizinan dan sertifikasi halal bagi bisnis.

“Kegiatan ini memiliki tujuan memastikan kelayakan usaha dari segi kesehatan, lingkungan, dan legalitas,” tuturnya.

Bacaan Lainnya

Identifikasi dan validasi lapangan bisnis yang membutuhkan izin halal, Sertifikat Produksi Industri Rumah Tangga atau SPIRT, NIB, atau Nomor Induk Berusaha dilakukan oleh Kementerian Agama.

Penanaman Modal, Koperasi dan UKM, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup mendukung inisiatif ini.

Kementerian Agama mengawasi proses sertifikasi halal di tingkat kabupaten. Hal ini dilakukan karena lembaga tersebut bertugas menjamin produk halal.

Diharapkan melalui kerja sama lintas sektoral ini, semua bisnis di Minahasa Tenggara dapat menjalankan operasinya dengan standar mutu yang diakui dan memberikan rasa aman kepada pelanggan terhadap barang yang beredar di masyarakat.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Kementerian Agama Minahasa Tenggara untuk mendukung bisnis lokal dengan memenuhi standar sertifikasi yang diperlukan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan terjamin kualitasnya.

Di sisi lain, Kodam XIII/Merdeka mengadakan apel pemeriksaan kesiapan latihan Satuan Tempur atau Satpur dan Satuan Bantuan Tempur atau Satbanpur Antar Kecabangan YTP 711 Kodam itu TA 2024 di Lapangan Bintauna, Bolaang Mongondow Utara.

Mayjen TNI Candra Wijaya, yang merupakan Pangdam XIII/Merdeka, dalam amanahnya dibacakan Kasdam Brigadir Jenderal TNI Yustinus Nono Yulianto, menyampaikan latihan ini menguji kemampuan satuan jajaran Kodam XIII/Merdeka untuk menjalankan suatu operasi tempur yang mencakup aspek Kodal, bantuan tempur, dan bantuan administrasi, dan prosedur bantuan tembakan.(Jody Sampelan)

 

 

 

 

 

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *