Pilwako Sawahlunto 2024 – 2029, Diprediksi Sengit dan Ketat

PADANG, SUARAPANCASILA.ID – Proses Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat masa-bakti periode 2024 – 2029 yang diselenggarakan serentak tujuh bulan lagi politisi lokal memprediksikan berlangsung sengit dan ketat.

Hari ini, Kamis (16/5/2024), Jasyanto mendatangi partai-partai politik yang ada di Sawahlunto diantaranya PKS, PKB, PAN, Demokrat, PPP, Golkar dan NasDem dengan tujuan untuk bersilaturahim terkait bakal calon kepala daerah Kota Sawahlunto periode 2024-2029.

Dan rencana besok, Jumat (17/5/2024), akan datang juga ke Partai Gerindra. Dalam pertemuan tersebut dia mengapresiasi partai politik yang semua membuka diri dengan bakal calon di luar partai politik, menurutnya ini suatu cara agar mendapatkan kepala daerah yang berkualitas.

Bacaan Lainnya

Jasyanto juga menyampaikan visi dan misinya sebagai informasi tentang pemikiran dari bakal calon yang dipaparkan dalam 10 misi untuk menjawab persoalan Sawahlunto 5 (lima) tahun kedepan.

Dengan kehadiran Jasyanto yang banyak pengalaman baik di pemerintahan dan swasta diharapkan memberikan kontribusi untuk kampung halamannya agar lebih baik sesuai dengan visi menjadikan Kota Sawahlunto BERSERI (Bersih, Sejahtera, Elegan, Rapi dan Indah). Ia pun berharap partai politik dan masyarakat memberikan dukungan kepadanya dan kesempatan memimpin Kota Sawahlunto.

Untuk diketahui Partai Amanat Nasional (PAN) bisa mengusung ‘satu-paket’ Walikota – Wakil Walikota karena memiliki empat kursi dan sisa suara yang signifikan tinggi dari 20 kursi hasil Pemilu Legislatif 2023 lalu.

Jika PAN mengusung calon sendiri, maka terbuka peluang Bakal Calon Walikota – Wakil Walikota Sawahlunto menjadi empat pasang. Dan kondisi ini ‘ancaman’ bagi petahana Deri Asta.

Dari matematik politik lokal, jika PAN mengusung calon sendiri, maka terbuka peluang bagi Partai Golkar dan PKB berkoalisi. Sementara Partai Demokrat sejak awal mengincar ‘koalisi’ dengan PPP dan Partai GERINDRA. Secara tidak langsung memberikan peluang bagi PKS dan Partai NasDem berkoalisi dengan kekuatan empat kursi (2 kursi PKS dan 2 kursi NasDem). Maka dari itu politisi dari PAN Kota Sawahlunto (4 kursi) berusaha keras untuk berkoalisi dengan Partai Golkar (3 kursi), PKB (2 kursi) dan NasDem (2 kursi).

“Seandainya ini yang terjadi, maka PKS tidak bisa mencalonkan dari partainya. Dan ‘hight-cost‘ (mahar tinggi) yang diprediksikan politisi lokal, tidak akan terjadi,” kata Randa Yormalikinas seorang perantau yang sengaja pulang-kampung untuk memperhatikan proses persiapan Pilwako Sawahlunto yang didambakan akan terjadi ‘perubahan’.

Sebelumnya yang pertama mendaftar dan ikut konvensi Ir.H.Dahler, M.Sc Datuk Penghulu Sati setelah itu Desni Sesriwati dan yang ke tiganya Ir.H. Jasyanto Sahoer, MM dari perantau yang artinya perantau pertama menyatakan ikut mendaftar dan konvensi parpol dalam Pilwako Sawahlunto . Ia merupakan seorang teknokrat dan birokrasi senior, tugas dan jabatan terakhirnya adalah Kadit Humas dan Publik Relation di LAPAN – RI (Lembaga Antariksa ), sebelum minta pensiun.(*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *