Panyipatan, Tanah Laut(KALSEL), SUARA PANCASILA.ID – Di bawah langit malam Pantai Batakan Baru yang menggantungkan bintang dan semilir angin laut, sebuah panggung megah berdiri menyulut semangat baru: Grand Final Putra Putri Pariwisata Tanah Laut (Tala) 2025. Sabtu malam, 19 Juli 2025, bukan sekadar kompetisi—ia menjadi panggilan bagi generasi muda untuk berdiri, melangkah, dan bersuara bagi negerinya.
Wakil Bupati Tanah Laut, H. M. Zazuli, hadir langsung membuka acara dengan pesan yang menggema kuat di antara deru ombak dan tepuk tangan hadirin. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan anak muda sebagai motor penggerak pariwisata daerah.
“Kabupaten Tala yang kita cintai ini dikaruniai kekayaan alam, budaya, dan kearifan lokal yang luar biasa. Kita memiliki pantai eksotis, pegunungan asri, situs sejarah, kerajinan khas, serta kuliner yang patut dibanggakan,” ujarnya tegas dari atas panggung.
Acara malam itu bukan sekadar tentang kecantikan rupa atau kemolekan kata. Lebih dari itu, Grand Final ini adalah seleksi wajah baru pariwisata, generasi muda yang tak hanya tampil memikat, tetapi juga membawa karakter kuat, pengetahuan lokal, dan semangat pengabdian untuk kampung halamannya.
“Putra Putri Pariwisata berperan penting dalam meningkatkan daya saing dan citra Tala di tingkat regional, nasional, bahkan internasional. Merekalah yang akan menjadi wajah pariwisata kita, menginspirasi masyarakat, dan menarik lebih banyak wisatawan,” lanjut Zazuli, menekankan peran strategis ajang ini.
Di balik gemerlap lampu dan sorotan kamera, para finalis tampil membanggakan. Dari penampilan seni hingga kampanye potensi wisata, semua menunjukkan bahwa Tanah Laut bukan kekurangan talenta—hanya butuh ruang, dan malam ini, mereka mendapatkannya.
Wakil Bupati pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Pariwisata Tala atas keberhasilan menyelenggarakan acara ini, serta kepada semua finalis yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam setiap tahapan seleksi.
“Untuk para finalis, siapapun yang terpilih nanti, kalian semua adalah Putra Putri Pariwisata Tala. Teruslah belajar, berkarya, dan berkomitmen untuk memajukan seluruh objek wisata di Tala,” tuturnya menutup sambutan dengan nada haru dan harap.
Ratusan pasang mata menyaksikan, tapi malam itu bukan tentang siapa yang menang, melainkan tentang siapa yang sanggup bertanggung jawab atas nama budaya. Tentang siapa yang bersedia menjadi jembatan antara warisan dan masa depan.
Ajang Grand Final Putra Putri Pariwisata Tala 2025 menjadi bukti bahwa Tanah Laut tengah menyiapkan generasi muda tak hanya sebagai pewaris, tetapi juga pelopor kemajuan sektor pariwisata, dengan semangat, keberanian, dan cinta pada daerahnya.
Karena pariwisata bukan hanya tentang tempat, tetapi tentang cerita. Dan malam itu, Tala sedang menuliskannya.(suarapancasila.id-foto:ist/diskominfostasantala)