LUBUKLINGGAU, SUARAPANCASILA.ID – Kebakaran hebat yang menghabiskan satu unit rumah berdinding papan milik Atmawati seorang janda paruh baya beralamat di RT 05 Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan. Peristiwa ini terjadi sekira pukul 10.30 WIB, Kamis (22/2/2024).
Saat kejadian diketahui Atmawati sedang bekerja sebagai pembantu di rumah bosnya yang juga warga setempat.
Seperti biasanya, dalam keseharian Atmawati pada pukul 07.00 WIB usai mengantarkan anaknya ke sekolah, ia tak pulang lagi ke rumah langsung berangkat bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Dirinya mengetahui kejadian ini lantaran diberitahu keponakannya bahwa rumahnya banyak kepulan asap.
Mendengar kabar mencemaskan itu Atmawati bergegas pulang ke rumahnya. Benar saja begitu tiba di kediamannya api sudah melalap hebat rumah berdinding papan itu.
Dalam kondisi cemas, panik dan bercampur sedih, Atmawati ingin nekat menerobos rumahnya guna menyelamatkan barang dan benda berharga yang ia punya. Tetapi warga melarangnya khawatir keselamatan jiwa Atmawati.
“Aku nak masuk tapi dak boleh (Saya mau masuk tetapi tidak diperbolehkan_red,” ujar Atmawati, meratap sedih lantaran hanya tersisa pakaian di badannya.
Pantauan awak media, Atmawati terlihat sangat sedih ketika memandang puing-puing sisa kebakaran rumahnya. Tangisan lirih tak mampu ia bendung.
Belum dapat dipastikan apa penyebab kebakaran rumah janda Atmawati tersebut. Kepada awak media dan warga yang datang di tempat kejadian dia berucap tidak merasa menghidupkan kompor sebelum meninggalkan rumah.
Sementara informasi di lapangan menyebutkan bahwa kepulan asap awalnya terlihat dari arah bagian dapur rumah milik korban.
Lantaran rumah materialnya terbuat dari kayu, dindingnya pun berupa kepingan papan sehingga secara dengan sangat cepat dilalap api. Terlebih saat kejadian pemilik rumah sedang beraktivitas di luar.
Ketika kejadian suasana lingkungan juga sedang hening karna penduduk sekitar secara umum sudah pergi dengan aktivitasnya masing-masing.
Informasi lapangan juga menyebutkan terdengar suara ledakan hebat yang diperkirakan tabung gas LPG 3 kg, mungkin juga kendaraan motor milik korban yang terbakar.
Salah satu masyarakat yang menjadi saksi mata kejadian tersebut mengatakan “Apinya berasal dari dapur mungkin dari tabung gas, Kami tidak bisa melihat secara jelas karena rumah itu yang punya rumah tersebut sedang tidak ada di rumah,” ujar warga yang tak bersedia dituliskan namanya.
Senada yang di katakan oleh Asma seorang saksi kejadian bukan penduduk setempat “Aku kebetulan lewat pak, pakai motor, langsung terdengar ledakan dan apinya tiba-tiba besar” ujarnya.
Dugaan sementara, kobaran api berasal dari korsleting arus listrik.
“Anak aku ado yang merantau ado yang ke kebun. Ado yang masih sekolah (Anak saya ada yang sedang pergi merantau, ada juga yang sedang ke kebun dan ada yang masih sekolah_red),” kata Atmawati kepada awak media.
Saat terjadi kobaran api masyarakat sekitar langsung berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sebelum datang petugas pemadam kebakaran.
Selanjutnya datang 2 unit mobil Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) dari Pemerintah Kota Lubuk Linggau ke lokasi kejadian.
Sayangnya ketika mobil dan Petugas PBK tiba di lokasi kejadian, rumah milik korban Atmawati tersebut sudah tidak bisa diselamatkan lagi, hanya tertinggal puing-puingnya saja.
Akibat kejadian tersebut mengalami kerugian kurang lebih seratus juta, karena seluruh perabotan, alat alat rumah tangga dan satu unit motor matik tidak bisa diselamatkan.
Sementara itu Lurah Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuk Linggau Barat 1, Supawi mengatakan, seluruh harta benda milik korban ludes terbakar.
Selama ini korban hanya tinggal bersama anaknya yang masih sekolah. Saat kejadian, menurut Supawi, rumah korban dalam keadaan kosong.
Dirinya menghimbau kepada dermawan dapat membantu korban yang saat ini dalam kesusahan. “Saya selaku Lurah Lubuk Tanjung mohon bantuan kepada siapapun karena seluruh barang ibu ini (korban) habis tidak ada yang bisa diselamatkan,” kata Supawi. (*)