Usung Linggau Kota Internasional, Wo Toseh Optimis Dapat Dukungan Mayoritas Rakyat

LUBUKLINGGAU, SUARAPANCASILA.ID – Bakal Calon (Balon) Walikota Lubuklinggau periode 2024-2029, Ahmad Tarsusi atau yang lebih dikenal Wo Toseh, selain menggaungkan tagline politik Linggau Maju untuk Pilkada 2024, secara mendalam juga  mendengungkan Linggau Kota Internasional, Minggu, (25/2/2024).

Ide dan gagasannya mewujudkan Lubuklinggau menjadi Kota Internasional bukan tanpa dasar. Sebab selain letak geografis Lubuklinggau yang strategis di perlintasan wilayah pulau Sumatera dapat dengan mudah dijangkau dari berbagai wilayah, Lubuklinggau juga harus unggul dalam bidang jasa kata dia.

“Kita tahu Lubuklinggau sumber pendapatan daerahnya tidak mengandalkan kekayaan sumberdaya alam seperti tambang, perkebunanan dan sebagainya seperti daerah tetangga. Maka yang wajib dioptimalkan adalah sektor jasa,” ujar Toseh.

Bacaan Lainnya

Dia bilang Lubuklinggau harus terus berbenah mengejar status kota dengan kualitas jasa yang prima. Apakah jasa perdagangan, kesehatan, jasa pendidikan, jasa hotel, kuliner dan sebagainya harus yang terbaik dan berkualitas tinggi.

Sebut saja jasa kesehatan misalnya ada rumah sakit yang bertaraf internasional, jasa pendidikan kita berharap ada pendirian kampus negeri dan peningkatan perguruan tinggi swasta yang berkolaborasi dengan perguruan tinggi internasional, dan lain sebagainya.

Keinginan tersebut tidak serta merta terjadi begitu saja. Harus ada kemauan politik serius  atau good Will pemimpinnya dalam hal ini wali kotanya.

“Oleh karena itu tawaran kita Lubuklinggau Kota Internasional sebuah jalan progresif untuk memajukan bumi Sebiduk semare ini. Dan bukan sesuatu yang mengada ada sebab potensinya ada bahkan sangat besar,” ujarnya.

Menurut Toseh menggaungkan Linggau maju dan menjadikan Lubuklinggau Kota Internasional sangat berdampak positif.

“Dampaknya ke dalam kita warga dan stakeholder yang ada di Lubuklinggau dapat memacu adrenalin untuk melakukan pembenahan dan perbaikan ke arah kemajuan dalam semua hal. Sedangkan dampak ke luar Lubuklinggau menjadi lebih menarik untuk dikunjungi dan menjadi tujuan investasi,” cetusnya.

Mengusung tagline dan visi pembangunan ini Toseh yakin sebagai solusi mengatasi ketimpangan di masyarakat Kota Lubuklinggau.

Dikatakan, atas dasar itu lah dia sudah menyusun program-program dan visi yang dibutuhkan oleh masyarakat Kota Lubuklinggau saat ini, adapun visi misi atau program yang akan kita jalankan nanti di antaranya :

1. Penghapusan pajak PBB bagi rakyat miskin.

2. Santunan kematian 2,5 juta.

3. Memberikan bantuan modal usaha untuk 5 ribu UMKM anak muda dengan bantuan modal 10 juta.

4. Penyerapan tenaga kerja harus berdomisili KTP Lubuklinggau.

5. Gaji ketua RT 2,5 juta.

6. Makan siang Gratis di sekolah untuk anak-anak SD dan SMP.

7. Anggaran khusus Pondok Pesantren dan Masjid.

8. Anggaran khsusus Ormas, OKP dan Media (Cetak dan Elektronik/online).

9. Pembangunan infrastruktur sesuai kebutuhan dan keinginan Masyarakat.

10. Insentif guru ngaji.

11. Program nikah gratis.

Disampaikan, seiring waktu program pembangunan ini bersifat dinamis dan penuh kajian matang  dan sangat terbuka dengan sentuhan perubahan yang progresif dan berpihak kepada rakyat. “Artinya hal yang belum terakomodir dalam visi dan misi kita padahal sangat urgen maka pasti kita serap,” timpalnya.

Dijelaskan, seperti yang kita ketahui saat ini, masalah lapangan pekerjaan dan UMKM di Kota Lubuklinggau masih menjadi problem, di mana banyak anak-anak muda usia produktif masih susah dalam mencari pekerjaan serta bingung langkah apa yang akan mereka ambil setelah lulus sekolah.

Oleh karena itu, lanjutnya, untuk menciptakan pemuda-pemuda yang potensial dan memiliki skill dalam bekerja, “Kita akan berusaha mendorong agar putra putri daerah asli Kota Lubuklinggau harus diprioritaskan untuk dapat bekerja di tanah kelahirannya sendiri,” ucap Wo Toseh, yang juga menjabat sebagai Ketua Forum RT se-Kota Lubuklinggau saat ini.

Khusus UMKM harus kita dongkrak dan bantu, baik dari pendanaan sampai ke pemasarannya, dalam hal ini pemerintah harus berperan aktif agar UMKM yang ada bisa tetap bertahan dan tidak kalah dengan pelaku usaha yang mengandalkan teknologi online.

Terkahir, dirinya berharap dengan niat kuat, upaya yang bersungguh-sungguh, dan dengan program dan visi misi yang ada saat ini, lima tahun ke depan Kota Lubuklinggau akan bisa menjadi kota yang masyhur, menjadi Kota Internasional.(*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *