Warganya Minta Bantuan Dedi Mulyadi, Dinsos Lubuklinggau: Kami Tidak Tahu Dia Narkoba

LUBUKLINGGAU,SUARAPANCASILA.ID- Seorang ibu asal Lubuklinggau, Sumatera Selatan mendatangi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk minta bantuan memasukkan anaknya ke barak militer.

Ibu bernama Dian Nurhayati tersebut mengaku putus asa dengan kelakuan anaknya, Rehan (19) yang kecanduan narkoba.

Dian menyebut, sudah meminta bantuan ke dinas-dinas terkait di Kota Lubuklinggau untuk menangani Rehan, termasuk ke Dinas Sosial.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Lubuklinggau, Hasan Adria UY mengatakan bahwa Dian dan putranya menemui Dedi Mulyadi tanpa sepengetahuan pihaknya.

Bacaan Lainnya

Hasan menuturkan bahwa ia tak mengetahui kalau Rehan ini merupakan seorang pecandu narkoba.

“Kami tidak tahu anak ibu Dian ini narkoba,” kata Hasan pada wartawan, Minggu (22/6/2025).

Mengutip TribunSumsel.com, Dian memang pernah berkomunikasi ke pegawai Dinsos, bukan membuat pengaduan langsung.

“Dia (Dian) pernah menyampaikan langsung ke Dinsos, dia pernah komunikasi dengan Pak Beni, tapi sifatnya sharing makanya oleh Pak Beni tidak dibawa ke kedinasan,” ujarnya.
Saat itu, pegawai Dinsos Kota Lubuklinggau telah menyarankan Dian untuk melapor secara resmi.

Namun, kata Hasan, Dian tak kunjung datang.
“Sudah klarifikasi, benar belum pernah menyampaikan permasalahan anaknya ke Dinsos saat itu,” ungkapnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, apabila menemukan kasus serupa, sampaikan ke Dinsos dan nanti akan dicarikan solusinya.

“Sampaikan ke OPD yang membidangi, komunikasi sampaikan ke Dinsos jangan kata orang-kata orang, yakinlah Pemkot Lubuklinggau saya terbuka dan peduli, 1×24 jam Dinsos selalu ada,” ujarnya.

Diwartakan sebelumnya, Dian meminta bantuan Dedi Mulyadi karena mengaku sudah putus asa karena anaknya, Rehan kecanduan narkoba sejak SMP.
Ibu empat anak yang kesehariannya berjualan di kantin rumah sakit tersebut mengaku putranya sudah pernah menjalani rehabilitasi dua kali di Badan Narkotika Nasional (BNN) Silampari, Sumsel.

“Awalnya tidak ada lagi jalan keluar tujuannya aku (saya) karena sudah mentok,” kata Dian pada wartawan, Sabtu (21/6/2025).
Mengutip TribunSumsel.com, setelah baru tiba dari Jawa Barat, Dian langsung dipertemukan dengan Dinas Sosial, BNN, Rumah Asa Silampari, dan pihak kepolisian Lubuklinggau.
Ia menceritakan bahwa sudah meminta bantuan ke berbagai pihak, namun tetap tak membantu.

Akhirnya, jalan satu-satunya yang ia ambil adalah menemui Dedi Mulyadi.
“Kalau ada kemauan di situ ada jalan, karena minta tolong sana-sini sudah pernah langsung ku alami.”
“Jalan satu-satunya saya melihat postingan pak gubernur akhirnya jalan itu ku tempuh supaya anak saya jauh lebih baik dan sesuai harapan orang tua,” ujarnya.
Dian juga menuturkan bahwa Rehan telah kecanduan narkoba sejak SMP.
Meski begitu, Rehan saat SMP masih mau bekerja sebagai tukang cuci motor.

Ia pun mengakui bahwa jarang di rumah karena harus mencari nafkah.
Bahkan, Dian mengakui anak-anaknya kurang perhatian.
“Saya ngaku tidak sering di rumah karena mencari nafkah, saya kurang mengawasi, semua anak saya kurang kasih sayang termasuk adek-adeknya,” ujarnya.

SUMBER: TRIBUNNEWS.COM

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *