Krisis Air, Warga Lubuklinggau Ramai-ramai Mandi & Mencuci di Kantor PDAM

LUBUKLINGGAU(SUMSEL),SUARAPANCASILA.ID- Kecamatan LubuklinggauSumatera Selatan kini krisis air bersih.

Kondisi ini dipicu musim kemarau sehingga sumber air menjadi kering.

Hal itu membuat suplai air bersih dari PDAM setempat kepada berkurang hingga berhenti hingga menuai aksi protes dari waga.

Bacaan Lainnya

Kepala PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau, Hadi Purwanto, menjelaskan bahwa penyebab utama terganggunya layanan air adalah menyusutnya debit air baku akibat musim kemarau.

“Sumber air baku seperti Sungai Kelingi, Sungai Kasie, dan Sungai Apor mengalami pendangkalan. Kalau terus menyusut dan tidak masuk ke sistem, pompa tidak bisa menyedot air,” kata Hadi.

Ia pun menyebut kemungkinan terburuk: operasional PDAM bisa berhenti sementara jika kemarau terus berlanjut.

Namun, pihaknya berusaha tetap mendistribusikan air meskipun terbatas.

“Untuk saat ini kondisi masih stabil, meskipun debit air menurun. Produksi per hari bisa sampai 250 liter per detik, dan kami tetap berusaha membagi air sesuai wilayah,” jelasnya.

Krisis air bersih yang berkepanjangan membuat warga Kelurahan Watas, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, nekat mendatangi kantor PDAM Tirta Bukit Sulap (TBS) di Kelurahan Watas Lubuk Durian, Minggu (3/8/2025).

Tak sekadar mengambil air, sebagian warga bahkan mandi dan mencuci langsung di area kantor PDAM.

Aksi itu dipicu oleh sering matinya pasokan air ke rumah-rumah mereka dalam beberapa waktu terakhir.

Pelayanan air bersih yang buruk membuat warga frustrasi.

Mereka mengaku harus antre panjang demi mendapatkan air yang layak digunakan untuk kebutuhan harian.

“Kami warga antre ambil air minum langsung dari kantor PDAM karena krisis air bersih. Air di rumah sering mati, kalau pun hidup warnanya keruh dan tidak layak,” ujar Mat, seorang warga yang ditemui di lokasi.

Menurut Mat, kondisi ini sudah berlangsung cukup lama. Selama berbulan-bulan, air lebih sering tak mengalir. Kalaupun mengalir, kualitasnya sangat buruk.

“Itu air langsung dari kasie, keruh sekali. Air bersih cuma ada kalau isi dari tangki. Ini sangat menyusahkan,” tambahnya.

Warga berharap PDAM segera bertindak karena kondisi ini sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, terutama bagi mereka yang tidak punya sumur atau sumber air alternatif.

Sumber : SERAMBINEWS

 

 

 

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *