Lawan Praktik KKN, APMD Gelar Aksi

BREBES, SUARAPANCASILA.ID – Aliansi Pemuda Menjaga Demokrasi (APMD) Gotong Royong dan Swadaya menggelar aksi demontrasi yang bertajuk Panggung Rakyat. Kegiatan dengan tema Lawan Pembusukan Demokrasi ini digelar secara terbuka dan untuk umum pada Selasa, 26 Desember 2023, mulai pukul 15.00 Wib sampai 19.00 wib di halaman Stadion Karangbirahi, Brebes.

Giat aksi dengan kolaborasi antara orasi kebangsaan dan penampilan puisi yang diwarnai musik kritikal.

Koordinator Aksi, Izal Baihaki menyampaikan, aksi panggung rakyat ini di adakan atas dasar keresahan bersama. Menurutnya, praktik Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) telah di pertontonkan di depan rakyat tanpa ada rasa malu oleh pejabat negara ini.

Bacaan Lainnya

“Ini merupakan perusakan demokrasi. Kita ingin pelaksanaan Pemilu tahun 2024 dilaksanakan dengan jujur, adil, aman dan damai. Penyelenggara negara baik ASN maupun alat negara harus netral,” katanya.

Kegiatan digelar oleh komunitas Organisasi Kepemudaan, BEM, dan seniman di wilayah Kabupaten Brebes, Kota Tegal dan sekitarnya ini sebagai sikap mereka dalam melihat situasi demokrasi yang saat ini yang dinilai telah dirusak.

Kegiatan diawali dengan sambutan atau orasi dari perwakilan organisasi masing-masing. Kemudian dilanjut dengan penampilan baca puisi dan musik kritikal dari kelompok kesenian 7 daerah yang tergabung dalam kelompok Blakasuta serta elemen mahasiswa.

Ketua DPC GMNI Brebes, Reynaldi mengatakan, saat ini demokrasi Indonesia baru seumur jagung tapi sudah di rusak oleh pemangku kebijakan salah satunya dengan mengintervensi Mahkamah Konstitusi (MK) demi kepentingan pribadi dan kelompok.

“MK merupakan lembaga tertinggi negara itu saja bisa di intervensi apalagi lembaga yang terbawah, ini awal dari kehancuran kalo kita pemuda tidak melawan akan terjadi kehancuran bagi Indonesia sendiri,” ungkapnya.

Menurut Reynaldi, Keputusan MK yang tak mengindahkan moral dan pelanggaran etik yang dilakukan secara kasar dan kasat mata dinilai merupakan sebuah ancaman dan benih munculnya kediktatoran dalam hukum.

“Kini saatnya menjalin persatuan antar pemuda di tiga kota, Brebes Tegal Slawi untuk bersama-sama membangun iklim demokrasi,” lanjutnya.

Reynaldi menyerukan kebebasan berekspresi dan berpendapat. Dia berharap, mahasiswa harus menjadi agent of change, garda terdepan penjaga moral di negara yang demokratis.

Sementara, salah satu seniman Brebes, Hendri Yetus menuturkan, pemuda sebagai katalisator dan mengelola perubahan mesti membangun suatu wadah bersama untuk mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya. “APMD harus menjadi wadah bagi penjaga demokrasi yang bersifat progresif revolusioner,” tuturnya.

Kegiatan ini ditutup dengan deklarasi pemuda pemudi Kabupaten Brebes, Kota Tegal dan sekitarnya. Menyatakan sikap untuk:
1. Mengawal dan menjaga pemilu tahun 2024 berjalan dengan jujur, adil, aman dan damai.
2. Menolak segala bentuk upaya pembungkaman kebebasan berpendapat dan berekspresi.
3. Menolak dinasti politik dari tingkat pusat sampai tingkat desa.
4. Menolak politik uang dalam bentuk apapun.
5. Menjaga kerukunan dan persaudaraan walaupun berbeda pilihan.

Kegiatan ini diharapkan akan terus berlanjut agar menjadi aksi rutin yang nantinya akan bergulir ke setiap daerah.(*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *